Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabinet Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mulai tampak tak seiring di penghujung pemerintahannya.
Yang paling terlihat di publik adalah semakin tajamnya silang pendapat antara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dalam beberapa isu hangat belakangan ini.
Dari rekam jejak di pemberitaan media massa, ada tiga isu dimana Luhut dan Bahlil bersinggungan. Pertama, kisruh IUP batubara bagi ormas keagamaan. Kedua, ihwal pembebasan lahan IKN. Ketiga, soal polemik Starlink.
Pengamat Politik Adi Prayitno melihat, adanya gesekan antara Luhut dan Bahlil yang mungkin mungkin beda kepentingan karena efek masa-masa akhir pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. "Yang mana para menterinya dengan pandangan berbeda, paham yang berlainan, secara perlahan memang sudah terlihat oleh publik," katanya kepada KONTAN, kemarin.
Menurut Adi, Luhut dan Bahlil sering mengeluarkan pernyataan yang berseberangan misalnya soal Starlink, izin IUP pertambangan untuk ormas, dan lainnya.
"Sebenarnya, perbedaan pandangan ini alamiah saja sebagai sebuah diskursus, wacana yang saya kira akan memberikan pelajaran bahwa yang selama ini menteri sebagai pembantu presiden dalam banyak hal memiliki preperensi yang berbeda-beda terkait isu apapun," bebernya.
Tapi menjadi ramai diperbincangkan, kata dia, kesan seakan akan meletup dan disampaikan pada publik melalui media massa. Mestinya, perbedaan itu bisa disampaikan cukup di rapat kabinet, rapat internal, atau dikemukakan di ruang-ruang tertutup, sehingga tak ada kesan keretakan di antara para menteri Jokowi.
"Saya kira dalam keputusan politik antarmenteri, satu sama lain pasti berbeda. Ada pendapat yang saling berbantah-bantahan dan itu semestinya selesai di ruang tertutup. Kenapa isu ini sampai meluber keluar, sehingga publik memperguncingkan," tutur Adi.
Sayang, Adi tidak secara detail menjabarkan mengenai latar politik dan preperensi dari para pembantu Jokowi yang berulang silang pendapat.
Seperti diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyindir investasi Starlink Indonesia cuma Rp 30 miliar dengan jumlah tenaga kerja cuma tiga orang. Bahlil mengaku kementeriannya tak menangani investasi Starlink.
Sebelumnya Elon Musk mendapatkan perlakuan khusus/karpet merah di Indonesia, bahkan bertemu Presiden Jokowi di acara World Water Forum di Bali. Kala itu, Elon Musk ditemani Menko Marves Luhut Binsar. Selabjutnya, Bahlil dan Luhut silang pendapat soal polemik IUP tambang buat ormas keagamaan.
Bahlil membantah pernyataan Luhut yang menganggap prioritas ormas keagamaan dalam lelang pertambangan batu bara sarat konflik kepentingan (conflict of interest).Bahlil mengatakan pemerintah mempunyai niat yang baik untuk memberikan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) kepada ormas keagamaan secara menyeluruh.
Sementara Luhut menegaskan, program ini harus diawasi dengan saksama pelaksanaannya, agar tidak menimbulkan konflik kepentingan dan munculnya oknum yang tidak bertanggung jawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News