kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kepala BKF: Indonesia sudah pasti resesi pada tahun 2020


Jumat, 25 September 2020 / 12:33 WIB
Kepala BKF: Indonesia sudah pasti resesi pada tahun 2020
ILUSTRASI. Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan memastikan Indonesia akan masuk jurang resesi pada kuartal III-2020. Hal ini terdorong dari terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh negatif pada kuartal II-2020 yakni -5,32% yoy.

Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan, pada kuartal I-2020 pertumbuhan ekonomi telah terkoreksi dan hanya tumbuh 2,97% yoy. 

“Kalau kita lihat data pertumbuhan ekonomi pada kuartal I sudah melambat di bawah 5%, kuartal II apalagi lebih dalam sekali,” kata Febrio dalam konferensi pers Tanya BKF secara daring, Jumat (25/9). 

Sehingga, dengan adanya pertumbuhan yang sudah melambat tersebut, BKF proyeksikan kuartal III-2020 akan berkisar di antara -2,9% sampai -1,0% yoy. 

Baca Juga: Kunci pemulihan ekonomi ada di penanganan pandemi corona

“Berarti memang sudah resesi sepanjang tahun ini bahkan dari kuartal I, II dan III sudah melambat. Dan ini sudah pasti berkepanjangan perlambatan perekonomian kita,” tegas Febrio. 

Namun, harapannya, proyeksi pertumbuhan pada kuartal III ini menunjukkan adanya indikator yang lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini terdorong adanya perbaikan pada beberapa sektor yakni konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah yang naik tajam seiring percepatan realisasi belanja pemerintah. 

Kemudian membaiknya investasi meski masih lemah. Hal ini tercermin dari indikator aktivitas bangunan, impor barang modal dan penjualan kendaraan niaga. Sehingga perbaikan aktivitas ekonomi masih tertahan dan membuat investasi masih wait and see. 

“Sehingga di kuartal IV ini nanti justru akan menjadi fokus pemerintah ke depannya dan akan lebih baik lagi meskipun sudah pasti akan negatif,” tutup Febrio. 

Selanjutnya: Ekonom Indef prediksi pemulihan ekonomi akan L shape pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×