kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepala BIN: Pengibaran bendera OPM masih dalam batas wajar


Jumat, 02 Desember 2011 / 15:25 WIB
ILUSTRASI. Seorang karyawan menunjukkan kepingan emas di kantor Pegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan, dinamika yang terjadi di Papua dapat dibilang masih dalam batas yang wajar dan terkendali. Meski saat perayaan hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) terjadi pengibaran bendera bintang kejora.

"Semua masih dalam batas-batas yang wajar. Ada dinamika sedikit-sedikit tapi semua itu berjalan dalam batas yang wajar dan dalam kendali," kata Kepala BIN, Marciano Norman di Istana, Jumat (2/12).

Marciano menjelaskan, pengibaran bendera saat perayaan HUT OPM tiap 1 Desember selalu terjadi. Meski pun demikian, pihaknya telah melakukan langkah-langkah proposional atas kejadian tersebut.

Menurutnya, situasi keamanan Papua dapat berjalan kondusif asalkan adanya kerjasama semua pihak, baik aparat keamanan, inteljen dan masyarakat Papua. "Jadi sekali lagi disampaikan Menko Polhukam, apresiasi negara terhadap masyarakat Papua yang telah ikut serta membantu kegiatan pada tanggal 1 desember menjadi kegiatan yang terkendali," katanya.

Sebelumnya, peringatan OPM ke-50 diwarnai insiden pemasangan bendera bintang kejora di Pupua. Informasi yang diperoleh Kemenerian Pertahanan, diduga ada lima lokasi yang bakal dijadikan tempat pengibaran. Tidak hanya itu, ada penyerangan terhadap dua aparat polisi di Desa Nombrokang, Kabupaten Jayapura, Papua. Satu diantaranya terkena anak panah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×