kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepala Bappenas ilustrasikan peluang investasi daerah lewat pembangunan penjara


Selasa, 12 Maret 2019 / 19:58 WIB
Kepala Bappenas ilustrasikan peluang investasi daerah lewat pembangunan penjara


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mendorong pemerintah daerah untuk giat menggenjot investasi di daerahnya masing-masing.

Peningkatan investasi, menurutnya, bukan hanya berbicara semata untuk memacu pertumbuhan ekonomi. "Investasi melainkan haru dilihat dalam konteks pembangunan nasional," tandas Bambang saat berbicara dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2019, Selasa (12/3).

Investasi, lanjut Bambang, mestinya dikaitkan lebih erat dengan penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta mengurangi tingkat kemiskinan. Dengan begitu, investasi yang masuk ke Indonesia dapat memberi dampak yang lebih inklusif bagi masyarakat.

"Kalau bicara investasi untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi dari 5% menjadi 6%, masyarakat pasti akan sulit membedakan. Apa sih pertumbuhan 5% dan 6% itu? Kita yang berpendidikan tinggi saja kadang sulit membayangkannya," ujar Bambang.

Oleh karena itu, pemerintah daerah mesti mampu men-translasi potensi pertumbuhan investasi ke dalam potensi penciptaan ribuan lapangan pekerjaan atau pengurangan sekian ribu orang miskin yang sifatnya lebih konkret dan dapat dipahami masyarakat

Pemerintah daerah, kata Bambang, juga mesti jeli membaca peluang investasi. Ia menceritakan sebuah kisah negara bagian Illnois di Amerika Serikat (AS) yang suatu saat membutuhkan kabupaten (county) yang bersedia menyediakan wilayahnya untuk dibangun penjara.

"Kalau saya bayangkan di Indonesia, kepala daerah yang dapat tawaran menjadi tuan rumahnya penjara pasti menolak. Sama seperti dulu daerah menolak membangun rumah sakit jiwa, kan?" kata Bambang.

Namun, lanjutnya, ada tiga kabupaten di Illnois yang justru berlomba menawarkan diri menjadi tuan rumah pembangunan penjara di daerahnya.

Bambang mengatakan hal tersebut lantaran kepala daerah jeli melihat potensi perkembangan usaha dan investasi yang dapat tumbuh seiring dengan pembangunan penjara tersebut.

Dengan terbangunnya penjara, maka setidaknya terbuka lapangan pekerjaan misalnya untuk posisi sipir, penjaga, dan sebagainya. Selain itu, ada juga potensi bisnis penginapan, restoran, maupun minimarket yang terbuka untuk mengantisipasi kunjungan kerabat yang menjenguk tahanan di penjara.

"Jadi bayangkan, dari pemikiran yang sederhana itu kita bisa pelajari kemampuan mereka membaca peluang investasi. Tidak mesti investasi itu pabrik yang raksasa, tapi bisa juga dalam bentuk investasi publik maupun privat yang kecil tapi tetap berharga," ungkap Bambang.

Sebelum kisah ilustrasinya ditutup dengan tepuk tangan tamu undangan, Bambang juga menegaskan, bahwa lapangan pekerjaan merupakan alat penciptaan kesejahteraan masyarakat yang paling berkelanjutan dan berjangka panjang.

"Kita tahu kesempatan usaha tidak mudah dan bantuan pemerintah lewat program sosial juga tidak mungkin sustain dan untuk semua orang. Penciptaan lapangan pekerjaan lah yang menjadi jawaban paling berkelanjutan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×