kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kenaikan Suku Bunga The Fed Tak Akan Buat BI Latah Ikut Mengerek Suku Bunga Acuan


Minggu, 26 Maret 2023 / 15:54 WIB
Kenaikan Suku Bunga The Fed Tak Akan Buat BI Latah Ikut Mengerek Suku Bunga Acuan
ILUSTRASI. Kenaikan suku bunga acuan The Fed maupun bank sentral Eropa bukan satu-satunya yang memengaruhi keputusan dalam negeri.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) kembali mengerek suku bunga acuan dalam pertemuan komite pasar terbuka (FOMC) bulan Maret 2023. Dalam pertemuan yang digelar pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sehingga suku bunga kini berada di level 4,75%-5,00%. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, kenaikan tersebut tak akan membuat Bank Indonesia (BI) latah untuk mengambil langkah kenaikan suku bunga acuan. 

"Kenaikan suku bunga acuan bank sentral negara lain seperti The Fed maupun bank sentral Eropa bukan satu-satunya yang memengaruhi keputusan dalam negeri," tegas David kepada Kontan.co.id, Minggu (26/3). 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan hal yang sama. Menurut Josua, kenaikan suku bunga bank sentral global pada umumnya tak berdampak langsung pada ekonomi dalam negeri. 

Baca Juga: Meski The Fed Kerek Suku Bunga, BI Diramal Tetap Tahan Suku Bunga hingga Akhir 2023

Ini memang memberi dampak pada ekspektasi suku bunga acuan Indonesia, tetapi dia mengingatkan bahwa Gubernur BI Perry Warjiyo pernah menekankan bahwa faktor domestik ambil andil dalam pengambilan keputusan pejabat BI. 

"Jadi, BI akan tetap konsisten dengan asesmen, suku bunga acuan akan ditahan 5,75% hingga akhir tahun dengan kondisi inflasi yang terjangkar dan rupiah yang lebih stabil," terang Josua. 

Nah, baik David maupun Josua kemudian sama-sama mengingatkan bahwa bukan berarti peluang kenaikan suku bunga acuan BI lebih lanjut tak akan terjadi. 

Baca Juga: Incar Korporasi, BI Akan Meluncurkan Tiga Layanan Baru di BI Fast

Masih ada kemungkinan walaupun sangat kecil, untuk BI menaikkan suku bunga acuan. Namun, ini di tengah kondisi yang tak terduga. 

Seperti, tiba-tiba ada kenaikan inflasi yang signifikan akibat dampak dari gonjang-ganjing global. Maupun, ada kemungkinan kolaps tiga bank di AS memberi dampak signifikan pada pasar keuangan sehingga menekan rupiah. 

Kabar baiknya, keduanya melihat kemungkinan ini sangat kecil. Sehingga, kemungkinan besar suku bunga acuan BI tetap di 5,75% hingga akhir tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×