kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45867,20   12,42   1.45%
  • EMAS1.357.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan HPP Gabah Dinilai Belum Dapat Menyejahterahkan Petani


Selasa, 11 Juni 2024 / 22:48 WIB
Kenaikan HPP Gabah Dinilai Belum Dapat Menyejahterahkan Petani
ILUSTRASI. Buruh tani memasukkan gabah ke dalam karung saat panen di Desa Bringin, Kediri, Jawa Timur, Senin (15/3/2021). HPP Gabah Dinaikkan, Kesejahteraan Petani Masih Dipertanyakan?


Reporter: Muhamad Aghasy Putra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah resmi menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 4 Tahun 2024 dimana rerata kenaikannya sekitar Rp1.000 per per kilogram (kg).

Merespons kenaikan HPP ini, Eliza Mardian, Pengamat Pertanian Center of Reform on Econimic (CORE) mengatakan bahwa sebetulnya kenaikan HPP Gabah saat ini karena untuk merespons kenaikan biaya produksi yang sudah terjadi sejak akhir tahun 2022 akibat kenaikan harga BBM subsidi.

Dengan itu, biaya produksi naik dan akhirnya HPP Gabah baru disesuaikan saat ini. 

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Naikkan HPP Gabah dan HET Beras

Menurutnya harga gabah Rp 6.000, itu petani mengalami break event point yang mana petani di posisi yang pas-pasan tak untung dan tak rugi atas kebijakan ini. Lebih lanjut, sebetulnya aspirasi para petani selama ini di atas angka Rp 6.000 per GKP untuk jaga margin keuntungan petani.

“Hal yang menyebabkan biaya produksi naik karena biaya inputnya naik, anggaran subsidi pupuk dikurangi, subsidi bbm subsidi dikurangi dampaknya harga yang dibeli petani mahal. Sementara saat itu HPP petani ga disesuaikan, betapa beratnya kehidupan para petani,” beber Eliza saat diwawancarai Kontan pada Selasa,(11/6).

Sedikit menambahkan Ketua Pusat Perbenihan SPI, Kusnan mengatakan bahwa dengan kenaikan harga sekitar 1000 rupiah belum menguntungkan petani mengingat biaya produksi sudah mencapai 6000 per kg.

Baca Juga: Bapanas Merilis Kios Pangan, Ini Pengertian dan Manfaatnya

Menurutnya tidak ada perubahan hasil apa pun bagi petani maupun konsumen karena harga gabah di lapangan sudah lebih tinggi daripada HPP. Tiap tahun kenaikan ditetapkan pemerintah tak berarti apa-apa bagi petani.

“Ini sangat menguntungkan bagi pengusaha karena HPP 6.000 sedangkan HET beras 14.900 masih ada margin 2.500 kg jika dikonversikan dari gabah menjadi beras,” bebernya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×