Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Selama bulan Januari 2013 ada dua hal yang mempengaruhi pergerakan inflasi lebih tinggi ketimbang bulan-bulan sebelumnya. Keduanya adalah cuaca buruk dan pergerakan harga komoditas global.
Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, cuaca yang buruk di awal tahun 2014 ini menyebabkan bencana alam terjadi di beberapa daerah, seperti banjir dan tanah longsor. Bencana-bencana yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia tersebut telah mempengaruhi arus distribusi barang.
Terganggunga distribusi barang terutama bahan makanan menyebabkan harga pangan melambung dan menyebakan food inflation. Apalagi, bahan makanan biasanya menjadi penyumbang terbesar dalam inflasi. "Dengan kenaikan harga pangan, saya perkirakan inflasi Januari sebesar 1,1%," ujar Destry, Minggu (2/2).
Pemerintah sendiri memperkirakan inflasi bulan Januari akan berada di bawah 1%. Namun Destrty berpendapat lain. Menurutnya, penyebab lain yaitu pengaruh siklus bisnis juga mempengaruhi. Menurut dia, hampir disetiap awal tahun produsen cenderung menaikan harga jualnya.
Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan harga tahun baru, dan mengantisipasi depresiasi bahan baku yang terjadi. Namun pengaruhnya tidak sebesar kenaikan harga pangan, meski begitu dampaknya cukup terasa. Hal lainnya yang memperngaruhi kenaikan harga, menurut Destry adalah kenaikan harga emas yang cukup tinggi di awal tahun.
Sementara itu, ekonom Samuel Asset Management Lana Soeliastyaningsih memperkirakan, inflasi masih berada di bawah 1%. Menurut Lana meski terjadi gangguan distribusi pangan yang menyebabkan kenaikan inflasi, kenaikannya masih dalam batas yang bisa dikelola.
Oleh karenanya, Lana memprediksi inflasi berada angka 0,94%. Sedangkan untuk inflasi tahunan diperkirakan sebesar 8,29%. Selain disebabkan kenaikan harga bahan makanan, inflasi juga didorong oleh kenaikan listrik, gas dan air minum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News