Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah komoditas pangan di awal Januari 2021 harganya naik. Misalnya cabai, kedelai hingga bawang merah.
Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, kenaikan harga pangan saat ini bukan indikasi bahwa daya beli masyarakat membaik.
Selama pandemi masih berlangsung tekanan terhadap kelompok masyarakat bawah dinilai masih akan besar.
"Saya kira, kenaikan harga pangan bukan indikasi bahwa daya beli masyarakat membaik. Selama pandemi masih berlangsung tekanan terhadap kelompok masyarakat bawah masih akan besar. Mereka yang masih kehilangan pekerjaan dan income tetap akan memiliki keterbatasan daya beli," kata Piter kepada Kontan.co.id pada Senin (4/1).
Baca Juga: BPS catat inflasi bulanan Desember 2020 sebesar 0,45%, berikut faktor pendorongnya
Piter menuturkan, pergerakan harga tergantung permintaan dan pasokan. Menurutnya, sepanjang tahun ini inflasi rendah disebabkan permintaan yang menurun akibat pandemi. Sementara itu, suplai terjaga baik oleh kebijakan pemerintah melonggarkan impor atau karena adanya panen raya.
Seiring pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa pandemi Covid-19, aktivitas ekonomi mulai berangsur membaik. Resto dan hotel mulai kembali beroperasi dan meningkatkan permintaan produk-produk pangan.
Namun, Piter mengingatkan, suplai beberapa produk pangan juga mengalami keterbatasan lantaran bukan memasuki masa panen. Misalnya cabai.
Untuk menjaga agar inflasi tetap rendah di tengah masih terbatasinya daya beli masyarakat, Piter menyarankan pemerintah menjaga ketersediaan suplai bahan-bahan pangan. Utamanya dengan kebijakan yang mendorong produksi produk-produk pangan di dalam negeri.
Selanjutnya: BPS catat inflasi sepanjang 2020 sebesar 1,68%, terendah sejak tahun 2014
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News