Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, sejak sistem keuangan di dunia mengalami borderless atau tanpa batas dan menganut devisa bebas, sejak saat itu perekonomian Indonesia menjadi lebih sensitif terhadap kemungkinan terjadinya krisis.
“Krisis tersebut sifatnya tidak harus krisis besar atau multidimensi. Sering juga di Indonesia ini terjadi mini krisis,” kata Bambang dalam acara peluncuran buku 25 Tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi, Minggu (24/10).
Mini krisis yang dimaksud seperti krisis kenaikan harga minyak. Bambang mengatakan, dampak dari kenaikan harga minyak tersebut bagi perekonomian Indonesia langsung berpengaruh ke keuangan negara.
Akibatnya, sering kali terjadi hal yang tidak terduga. Misal, karena saat itu Indonesia saat itu masih menganut subsidi penuh, subsidi bahan bakar minyak (BBM) akhirnya membengkak, sehingga pemerintah harus melakukan pemotongan anggaran. Bahkan, harus mengambil kebijakan yang mengandung implikasi politik yang cukup berat, seperti kenaikan harga BBM.
Selanjutnya: Antisipasi krisis ekonomi, kebijakan yang lebih preventif dibutuhkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News