kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Harga BBM Gerus Pertumbuhan Ekonomi RI


Selasa, 04 Oktober 2022 / 20:02 WIB
Kenaikan Harga BBM Gerus Pertumbuhan Ekonomi RI
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) pengendara motor di SPBU Jakarta, Selasa (4/10/2022). Tak hanya menyulut inflasi, kenaikan harga BBM juga menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal September 2022 tak hanya menyulut inflasi, juga menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022.

Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memperkirakan, kenaikan harga BBM ini akan menambah inflasi sebesar 1,67% poin dan mengurangi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,33% poin.

“Basis perkiraan inflasi dari kami adalah 4,60%. Dengan adanya tambahan inflasi karena kenaikan harga BBM tersebut, berarti inflasi tahun 2022 bisa berada di level 6,27% yoy,” tutur Dian Ayu dalam media gathering, Selasa (4/10) secara daring.

Baca Juga: Meski Harga BBM Naik, Masyarakat Malah Makin Rajin Beli Bensin

Ia menambahkan, tambahan inflasi ini sudah memperhitungkan dampak langsung (first round impact) maupun dampak lanjutan (second round impact).

Dian lalu memerinci. Harga Pertalite naik 30,72%, yaitu dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Pertalite saat ini memberikan tambahan langsung kepada inflasi sebesar 0,97% dan tambahan dari dampak rambatan sebesar 0,27% poin. Dengan demikian, kenaikan harga pertalite secara total memberi tambahan inflasi sebesar 1,24% poin.

Sedangkan harga solar bersubsidi naik 32,04% dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Ini memberi dampak langsung pada inflasi sebesar 0,04% poin dan dampak lanjutan sebesar 0,13% poin. Dengan demikian, kenaikan harga solar secara total memberi tambahan inflasi sebesar 0,17% poin.

BBM jenis Pertamax naik 16,00% dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Ini memberi tambahan inflasi secara langsung 0,07% poin dan dampak lanjutannya 0,04% poin. Dengan demikian, kenaikan harga pertamax secara total menyumbang tambahan inflasi sebesar 1,52% poin.

Nah, dengan tambahan inflasi tersebut, kenaikan harga Pertalite menggerus pertumbuhan ekonomi sebesar 0,25% poin. Kemudian solar dan pertamax turut menggerus pertumbuhan masing-masing sebesar 0,03% poin dan 0,02% poin.

Dian kemudian menegaskan, dampak inflasi langsung mungkin akan dirasakan dari September 2022 hingga Desember 2022. Sedangkan dampak lanjutan inflasinya bisa berlanjut hingga semester I-2023.

Baca Juga: Dampak Kenaikan Harga BBM Masih akan Berlanjut Hingga Akhir 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×