Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menilai kondisi pasar keuangan masih aman, jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federel Reserve jadi menaikan suku bunganya bulan ini.
Sebab, menurutnya pasar keuangan sudah mem-price in alias memasukan kemungkinan itu sebagai risikonya selama ini.
Hal itu ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS selama ini.
Bahkan perubahan nilai mata uang itu sudah terjadi sejak tahun 2013 lalu, ketika isu normalisasi mulai muncul ke permukaan. "Pasti ada gejolak, tetapi sebagian gejolaknya sudah diambil di depan," ujar Bambang, Rabu (16/9) di Istana Negara, Jakarta.
Namun demikian, Bambang mengaku pemerintah dengan otoritas lainnya tetap waspada dan bersiap diri.
Melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistim Keuangan (FKSSK), pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperhatikan kondisi setiap waktu.
Hari ini, Bambang, Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, dan Plt Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, membahas kondisi terkini. Pertemuan dilakukan di Istana Merdeka sekitar pukul 13.30 WIB.
Usai pertemuan Fauzi bilang hasil pengamatan kondisi perbankan masih aman.
Begitupun dengan Muliaman mengatakan, dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan dampak normalisasi The Fed itu tidak akan terlalu memberikan guncangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News