Reporter: Venny Suryanto, Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada Mei 2020 menggendut US$ 2,62 miliar menjadi US$ 130,5 miliar. Peningkatan ini meneruskan tren kenaikan yang terjadi pada April lalu.
Posisi cadev tersebut mendekati rekor tertinggi cadev Indonesia sepanjang sejarah yang mencapai US$ 131,98 miliar pada akhir Januari 2018 silam. Dan dengan posisi tersebut, berarti cadev pada tahun 2020 telah tumbuh sebesar 1,01% year to date.
Baca Juga: Kurs dollar rupiah hari ini: Belum akan kembali ke Rp 14.000
Menilik data BI, peningkatan posisi cadev, utamanya didorong oleh kenaikan tagihan lainnya atau other reserves assets sebesar 2,54% menjadi US$ 640,26 juta dari akhir bulan sebelumnya yang sebesar US$ 624,42 juta.
Disusul oleh kenaikan foreign currency reserves atau valuta asing (valas) sebesar 2,18% dari US$ 120,34 miliar menjadi US$ 122,96 miliar.
Valas ini terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, serta derivatif keuangan. Selain itu, valas juga bisa berupa surat berharga berupa penyertaan, saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.
Baca Juga: Kenaikan cadangan devisa belum membuat rupiah lebih perkasa
Adapun kenaikan emas moneter (monetary gold) menjadi 0,69% dari US$ 4,32 miliar pada akhir April menjadi US$ 4,35 miliar pada akhir Mei.
Monetary gold merupakan persediaan emas yang dimiliki oleh otoritas moneter berupa emas batangan yang memenuhi persyaratan internasional tertentu, seperti London Good Delivery (LGD).
Sisanya, dari kenaikan Special Drawing Rights (SDR) BI menjadi US$ 1,522 miliar. Posisi ini naik tipis 0,12% dari akhir bulan sebelumnya yang sebesar US$ 1,520 miliar.