kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kenaikan belanja pemerintah belum mampu dorong pertumbuhan ekonomi kuartal II


Minggu, 26 Mei 2019 / 18:23 WIB
Kenaikan belanja pemerintah belum mampu dorong pertumbuhan ekonomi kuartal II


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Realisasi belanja kementerian atau lembaga (K/L) hingga April 2019 tercatat lebih tinggi, di tengah melambatnya pertumbuhan penerimaan pajak.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi belanja K/L hingga akhir April 2019 sebesar Rp 201,1 triliun atau 23,5% dari target. Pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, realisasi belanja K/L tercatat sebesar Rp 165,9 triliun atau hanya 19,6% dari target.

Kemkeu juga mencatat, realisasi belanja K/L akhir April 2019 tumbuh 21,2% year on year (yoy), relatif stabil dari realisasi belanja K/L akhir April 2018 yang tumbuh 22,7% yoy.

Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, realisasi belanja K/L bakal naik lagi di kuartal kedua tahun ini. Ini mendorong peningkatan belanja pemerintah pusat dan belanja negara secara keseluruhan.

Menurutnya, hal tersebut terutama karena adanya pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13. "Ini akan meningkatkan belanja pegawai," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (26/5).

Selain itu, belanja bantuan sosial (bansos) juga akan meningkat masih didorong oleh faktor politik.

Dari sisi belanja non K/L, Bhima memperkirakan juga akan meningkat terutama belanja subsidi energi. Ini sejalan dengan peningkatan konsumsi BBM untuk persiapan arus mudik lebaran.

Tak hanya itu, belanja pembayaran bunga utang tahun ini semakin tinggi seiring tekanan suku bunga dan besarnya pembiayaan utang pemerintah.

Bhima memperkirakan, pengeluaran belanja pemerintah pada kuartal kedua tahun ini akan tumbuh di kisaran 5,1%-5,3% yoy. "Namun ini belum mampu menopang keseluruhan ekonomi karena kontribusinya hanya 7%-9% terhadap PDB," tambah Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×