kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.169   31,00   0,19%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Kenaikan Belanja Masyarakat Mungkin Berlanjut di 2024


Minggu, 07 Januari 2024 / 18:50 WIB
Kenaikan Belanja Masyarakat Mungkin Berlanjut di 2024
ILUSTRASI. Tren belanja masyarakat yang positif akan berlanjut pada tahun 2024. Ini seiring dengan adanya aktivitas pemilihan umum (pemilu) yang biasanya mendorong permintaan.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja masyarakat diyakini meningkat pada akhir tahun 2023.  Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, peningkatan belanja pada akhir tahun lalu didorong oleh pola musiman, yaitu adanya perayaan Natal dan jelang tahun baru. 

“Seperti yang selalu terjadi, peningkatan konsumsi cenderung terjadi pada hari bersar keagamaan,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (7/1). 

Selain itu, Josua melihat inflasi pada akhir tahun cenderung terkendali, sehingga menjaga daya beli masyarakat. 

Pun perjalanan wisata pada akhir tahun juga mendorong permintaan yang meningkat terhadap hal yang berhubungan dengan perjalanan dan konsumsi. 

Josua yakin, tren belanja masyarakat yang positif akan berlanjut pada tahun 2024. Ini seiring dengan adanya aktivitas pemilihan umum (pemilu) yang biasanya mendorong permintaan. 

Kemudian, ada momen Ramadan dan Idul Fitri yang akan mendorong permintaan masyarakat pada kuartal I-2023 dan kuartal II-2023. 

Baca Juga: Nilai Belanja Masyarakat Meroket pada Akhir Tahun 2023

Meski demikian, Josua mengingatkan ada hal yang perlu diwaspadai, yaitu terkait dengan pergerakan harga pangan, sehubungan dengan fenomena kekeringan atau El Niño yang berlanjut. 

Tak hanya risiko El Nino, hujan yang telah turun di sejumlah daerah, membuka peluang terjadinya fenomena La Niña yang juga akan mengganggu pasokan pangan. 

Dengan demikian, langkah cepat pemerintah diperlukan untuk menjaga inflasi.  “Menjaga inflasi sangat perlu dilakukan dengan menjaga pasokan. Jangan sampai saat permintaan masyarakat sudah meningkat, tetapi stok menipis sehingga akan ada lonjakan inflasi,” kata Josua. 

Impor bisa menjadi opsi bagi pemerintah untuk menjaga pasokan. Hanya saja, Josua mengingatkan impor perlu dilakukan dengan hati-hati dan terukur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×