kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.211   -34,90   -0,48%
  • KOMPAS100 1.104   -5,58   -0,50%
  • LQ45 876   -4,00   -0,46%
  • ISSI 220   -2,07   -0,93%
  • IDX30 449   -2,87   -0,64%
  • IDXHIDIV20 540   -5,04   -0,92%
  • IDX80 127   -0,61   -0,48%
  • IDXV30 132   -4,41   -3,24%
  • IDXQ30 149   -1,10   -0,74%

Kemtan siap bantu KPPU usut kartel beras


Jumat, 20 November 2015 / 16:15 WIB
Kemtan siap bantu KPPU usut kartel beras


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) saat ini tengah menyelidiki dugaan adanya kartel beras untuk jenis beras medium seperti IR 64.

Pasalnya, dalam tiga bulan terakhir, jenis beras ini mengalami kelangkaan di pasaran karena minimnya pasokan dari sentra produksi beras.

Terkait hal itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) mendukung penuh upaya KPPU tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap hakim KPPU menjatuhkan sanksi berat kepada pihak yang terbukti melakukan kartel beras.

Amran menegaskan Kemtan bersedia melakukan penyelidikan dugaan kartel di bisnis beras medium ini bersama-sama agar benar-benar bisa diketahui permasalahan mengenai langkanya stok beras jenis medium.

"Kalau KPPU menduga ada kartel, ayo kita cek bersama-sama," ujar Amran, Jumat (20/11).

Kendati begitu, Amran juga mengatakan, minimnya pasokan beras jenis medium di pasaran tak terlepas dari efek El Nino di tahun ini.

Sebab saat musim El Nino, maka fotosintesis pada tanaman padi penuh, hama berkurang dan kualitas beras yang dihasilkan bagus.

Dengan demikian, rata-rata produksi beras pun bagus sehingga menjadi beras premium.

Karena itu, ia meminta agar semua pihak bisa memahami kondisi ini, sambil tetap tidak menutup mata atas pelanggaran yang dilakukan.

Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan pihainya telah mendapat dukungan penuh dari presiden untuk memberantas kartel beras dalam bisnis beras.

KPPU mencium ada dugaan permainan di balik hilangnya pasokan beras medium di pasaran.

Karena itu, KPPU akan melakukan investigasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengetahui ada atau tidaknya dugaan kartel dibalik kelangkaan beras.

Sebab akibat penurunan pasokan beras medium tersebut, konsumen beras kelas menengah ke bawah terpaksa harus membeli beras yang harganya lebih tinggi sebesar Rp 9.000 per kg.

KPPU mendapatkan informasi dari pedagang kalau pasokan beras medium dari sejumlah sentra produsen beras berkurang.

Kendati begitu, KPPU tidak langsung percaya dan masih melakukan pendalaman dengan mengecek gudang-gudang tempat stok beras di sejumlah tempat.

Salah satunya KPPU akan mengecek stok beras di gudang yang ada di Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×