kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kemtan minta Rp 2,47 T untuk genjot produksi buah


Kamis, 25 Juni 2015 / 16:56 WIB
Kemtan minta Rp 2,47 T untuk genjot produksi buah


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mentargetkan produksi buah lokal pada tahun ini meningkat sekitar 2% hingga 3%. Beberapa produk buah unggulan, antara lain jeruk siam ditargetkan menjadi 1,63 juta ton, mangga 2,28 juta ton, nanas 1,88 juta ton, manggis 144.000 ton, salak 1,05 juta ton dan kentang sebesar 1,32 juta ton.

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kemtan) menghitung, pada tahun depan rata-rata produksi dihitung mengalami kenaikan sekitar 50 ton sampai 100 ton. Selain produksi, Dirjen Hortikultura juga menetapkan hasil produk hortikultura yang ramah lingkungan.

Rencananya mulai tahun depan, Kemtan memprioritaskan alokasi kawasan hortikultura lahan kering di luar Pulau Jawa seluas 15.450 ha. Berikut juga pengembangan 70 desa organik berbasis hortikultura. Terakhir, pembangunan 126 unit gudang pasca panen di sentra produksi.

Spudnik Soedjobono, Dirjen Hortikultura mengatakan, setelah produksi buah lokal mencukupi kebutuhan dalam negeri. Ke depan fokus untuk penguatan kemitraan pasar dan industri. Hal ini untuk memacu komoditi ekspor buah tanah air. Selama ini negara: Amerika Serikat, Jepang dan Timur Tengah menjadi tujuan ekspor buah Indonesia.

Dirjen Hortikultura akan mengajukan anggaran sebesar Rp 2,47 triliun untuk peningkatan produksi dan produktifitas produk buah ramah lingkungan pada tahun 2016 mendatang. Berikut juga pengembangan sistem perbenihan hortikultura. "Khusus jeruk kami akan kembangkan varietas jeruk berwarna orange yang menjadi subsitusi impor," tandas Spudnik.

Disisi lain, konsumsi buah masyarakat Indonesia ternyata masih rendah. Dalam setahun rata-rata konsumsi buah per kapita hanya sebesar 34 kilogram (kg) setahun. Padahal ketersediaan buah lokal melimpah di pasar.

Rekomendasi Food Agroculture Organisation (FAO) idealnya konsumsi buah masyarakat dunia sebesar 73 kg setahun. Bandingkan dengan konsumsi buah masyarakat Malayasia yang mencapai 70 kg setahun. Artinya, masyarakat Indonesia masih mengkonsumsi buah. Sementara ketersediaan buah lokal melimpah Kemtan mencatat produksi buah nasional setiap tahun mencapai 10 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×