kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemhub tegaskan tidak ada kenaikan tarif angkutan


Selasa, 31 Maret 2015 / 18:10 WIB
Kemhub tegaskan tidak ada kenaikan tarif angkutan
ILUSTRASI. Promo Berhadiah Indomaret Periode 18-31 Oktober 2023.


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) menetapkan, tidak ada kenaikan tarif angkutan penumpang pada periode ini. Hal ini sekaligus menjawab bagi keresahan para pengguna jasa angkutan umum yang khawatir dengan dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan, kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintah ini tidak signifikan sehingga masih dimungkinkan untuk diberlakukan tarif lama. "Sudah cukup tidak perlu naik lagi. Tetapi, kalau kurs dollar menguat terus itu perlu diatur lagi secara realistis," kata Jonan, Selasa (31/3).

Mengingatkan saja, pada akhir pekan lalu Pemerintah secara resmi telah memutuskan kenaikkan harga solar menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter. Sementara itu, harga premium RON 88 naik menjadi Rp 7.300 per liter dari harga Rp 6.800 per liter. Kebijakan tersebut berlaku mulai hari Sabtu (28/3).

Tentu saja kebijakan ini bertolak belakang dengan keinginan kalangan pengusaha yang menginginkan adanya kenaikan tarif angkutan. Kenaikan harga BBM pada akhir Maret yang mencapai lebih dari 5% tentu mempengaruhi biaya operasional pengusaha angkutan.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) Eka Sari Lorena Soerbakti mengatakan, selama ini komponen BBM dalam penentuan tarif mencapai 38%-40% terhadap biaya operasional. "Sehingga pengaruhnya terhadap biaya operasional bisa mencapai 3%," ujar Eka.

Kenaikan BBM pada saat ini juga dinilai cukup berat, lantaran bertepatan dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan nilai tukar ini pengaruhnya menaikkan harga suku cadang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×