kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub ajak swasta sulap terminal bus jadi kawasan TOD


Kamis, 08 Februari 2018 / 11:16 WIB
Kemhub ajak swasta sulap terminal bus jadi kawasan TOD
ILUSTRASI. Pembangunan Terminal Bus Pondok Cabe


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan mendorong terminal dikembangkan menjadi kawasan transit oriented development (TOD). Untuk pengembangan tersebut, kementerian akan bekerja sama dengan pihak-pihak swasta.

Saat ini, Kemhub sedang fokus untuk memperbaiki 40 terminal. Perlu dana sekitar Rp 2 miliar untuk perbaikan setiap terminal. Sementara Kementerian Perhubungan mengalami keterbatasan dana.

Oleh karena itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mencoba menawarkan kerja sama pengembangan terminal dengan pihak swasta. "Kami sedang agresif menarik pihak swasta untuk bekerja sama membangun kualitas terminal yang sudah ada. Terminal ini nanti akan kita coba pemanfaatannya tidak hanya untuk terminal saja, tapi TOD," ungkap Budi dalam keterangan resminya, Kamis (8/2).

Budi berharap akan ada kegiatan lain di terminal tersebut, seperti mal, apartemen, hotel, ataupun pasar. Dengan konsep TOD, fungsi terminal akan lebih lengkap, bahkan dapat pula tersedia beberapa moda transportasi lain seperti kereta api.

Budi mengungkapkan, saat ini sudah ada beberapa pihak yang berminat untuk garap terminal dengan bentuk TOD yakni di Cirebon, Bawen, dan Malang.

Kemhub telah merancang target pembangunan minimal 10 terminal dengan konsep TOD. Setidaknya tahun ini akan diadakan groundbreaking dan dengan target akan selesai di tahun 2019 mendatang.

Budi juga memaparkan inovasi lainnya, yakni peningkatan kualitas pelayanan angkutan bus. Untuk hal ini, Perhubungan Darat berencana untuk menggandeng Organda.

“Nanti tanggal 25 Februari nanti saya akan launching sistem e-ticketing. Jadi semua penumpang bus jurusan apapun, tujuan apapun, mobil apapun bisa dibeli dengan aplikasi di ponsel kita,” papar Budi.

Pada tanggal yang sama pula Perhubungan Darat akan melangsungkan pameran bus kekinian yang prima di car free day Jakarta. Tujuan akhirnya Budi berharap dapat mengubah pandangan masyarakat tentang kondisi angkutan umum bus zaman "old" yang dulu dikenal jorok dan tidak layak saat ini sudah berubah lebih baik dengan kondisi interior yang nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×