Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal menggunakan prinsip OPOR dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, prinsip OPOR yang dimaksud adalah operasi, pemeliharaan, optimalisasi, serta rehabilitasi.
Zainal bilang, terkait operasi, misi yang dibawa adalah proyek yang selesai perlu segera dioperasikan. Artinya, Kementerian PUPR akan menggenjot proyek-proyek yang belum selesai. Sedangkan pemeliharaan dilakukan untuk menjamin keberlangsungan fungsi infrastruktur.
"Kalau pemeliharaannya bagus, biasanya lama untuk direhabilitasi lagi, sehingga biayanya turun, tapi kalau kita mengurangi pemeliharaan, maka akan ada biaya rehabilitas yang lebih besar," kata dia dalam media gethering di Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/3).
Baca Juga: Perpres Rencana Induk IKN Nusantara Digodok, Pembangunan IKN dalam 5 Tahap
Selanjutnya masukan optimalisasi dengan mengevaluasi dan inventarisasi infrastruktur terbangun, sehingga dapat memberi manfaat. Sementara di sisi rehabilitasi, akan dilakukan rehabilitasi terhadap proyek-proyek yang telah selesai dan mengalami gangguan. Tujuannya untuk memaksimalkan lagi potensi proyek tersebut.
Zainal pastikan, bahwa infrastruktur yang akan dibangun akan fungsional. Dia menyebut proyek ini bukan seperti bangunan konvensional dan akan mengusung konsep smart city.
“Dengan cara seperti itu, kemanfaatannya akan jauh lebih baik,” lanjut dia.
Lebih lanjut Zainal mengungkapkan, saat ini Kementerian PUPR telah melakukan tahap pembangunan infrastruktur jalan untuk logistik dan pembangunan infrastruktur sumber daya air pada IKN.
Baca Juga: Kementerian PUPR Akan Membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Jakarta
Selain itu Zainal memastikan, Kementerian PUPR akan menyelesaikan proyek yang sudah direncanakan dan akan selesai hingga 2024 mendatang. Saat ini hingga masa akhir periode kabinet pihaknya akan menginventarisasi proyek-proyek yang belum rampung dan menyeleksi usulan-usulan proyek baru.
“Seluruh proyek akan kami kerjakan dengan metode-metode yang baru karena presiden ingin bukan yang biasa-biasa aja. Kami akan jalankan OPOR. Untuk apa? Kami ingin pastikan bahwa infrastruktur yang kami bangun betul-betul berfungsi daripada kami mendorong terus membangun sesuatu yang baru tapi kami tidak yakin akan selesai untuk apa,” pungkas Zainal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News