Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Test Test
JAKARTA. Kementrian Pekerjaan Umum akan meningkatkan kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi yang semula 400 liter/detik menjadi 800 liter/detik. Hal itu dilakukan karena selama ini cakupan kapasitas IPAL yang dibangun sejak 1991 itu hanya di kawasan Jakarta Selatan, Setiabudi. Bukan hanya itu, kenyataannya saat ini DKI Jakarta memang baru memiliki satu IPAL yaitu di kawasan Setiabudi saja.
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Budi Yuwono menyatakan penambahan kapasitas IPAL akan menghabiskan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2011 sebesar Rp 78 miliar. Baginya, dengan adanya perluasan kapasitas IPAL, maka secara otomatis akan memperluas cakupan penanganan dan pengolahan air limbah terpadu ke sebagian besar wilayah DKI Jakarta.
Menurutnya, kapasitas IPAL saat ini yang hanya mencapai 400 liter/detik itu dianggapnya tidak mampu menunjang pengolahan untuk sanitasi ibu kota dengan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu (IPALT).
“Saat ini pengolahan air limbah baru 3%, dan pemerintah DKI ingin memperluas penanganan limbah dengan membentuk IPAL Terpadu di Pluit karena itulah dibutuhkan peningkatan IPAL di Setiabudi menjadi 800 liter per detik,” ujar Budi seusai rapat kerja dengan Komisi V, Kamis (15/9).
Nantinya, IPAL di Setiabudi akan menjadi zona sentral atau kawasan prioritas utama yang ditanami pipa penyaluran air limbah berdiameter 1,8 meter. Selain di kawasan Setiabudi pipa juga akan ditanam di jalan-jalan Jakarta Pusat menuju Gajah Mada – Hayam Wuruk dan air limbah tersebut akan terpusat di IPALT dengan lokasi pusat di Pluit, Jakarta Utara.
Budi menjelaskan jika sasaran utama sistem pengolahan limbah adalah limbah domestik rumah tangga, industri perkotaan, mal, dan hotel. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pada tahun 2030 sebanyak 30% air limbah di Jakarta bisa diolah menjadi air baku, namun dengan proses yang panjang.
Sedangkan, terkait kontraktor yang akan melaksanakan proyek peningkatan IPAL Setiabudi, Budi menuturkan kalau proyek itu dimenangkan oleh Adhi Karya. “Saat ini proses tender telah selesai dilaksanakan. Adhi Karya merupakan kontraktor yang menang tender ini. Kontraknya akan dimulai pada September ini dengan sistem multiyears dua tahun,” tutupnya.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Kurnadi Gularso menyatakan belum mendapat kabar siapa pemenang tender IPAL Setiabudi. Namun, kalau kenyataannya Adhi Karya yang merupakan pemenang proyek peningkatan Instalasi Pengolahan Air Limbah, ia mengaku sangat gembira. Sebab, proyek Setiabudi merupakan target PT Adhi Karya untuk tahun 2011 ini. “Saya secara pribadi memang belum tahu. Saya tidak tahu apakah belum diumumkan oleh owner (Kementerian PU) atau bagaimana. Informasi negosiasi memang katanya kita terendah,” ujar Kurnadi. Jika kemenangan sudah diumumkan, maka Adhi Karya akan segera menyiapkan persiapan kontrak pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News