CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.765   36,00   0,22%
  • IDX 8.467   60,47   0,72%
  • KOMPAS100 1.174   8,70   0,75%
  • LQ45 856   7,02   0,83%
  • ISSI 295   1,75   0,60%
  • IDX30 446   3,24   0,73%
  • IDXHIDIV20 518   3,35   0,65%
  • IDX80 132   1,10   0,84%
  • IDXV30 136   0,60   0,45%
  • IDXQ30 143   0,97   0,68%

Kementerian PU jaga ketersediaan bahan bangunan


Rabu, 28 Maret 2012 / 20:55 WIB
Kementerian PU jaga ketersediaan bahan bangunan
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BCA hari ini Senin 29 Maret, intip sebelum tukar valas. KONTAN/Baihaki/7/1/2014


Reporter: Rika Panda | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dipastikan akan berimbas langsung terhadap kenaikan bahan bangunan untuk pembangunan infrastruktur. Berkaitan dengan hal itu, pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan memastikan dan menjaga ketersediaan bahan bangunan di pasaran.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menuturkan, untuk ketersediaan aspal di tahun ini, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan PT Pertamina Tbk. Melalui kerjasama ini, lanjut Djoko, diharapkan keberadaan aspal tetap terjaga sehingga tidak hilang dari pasaran seperti yang terjadi tahun lalu.

“Ketika kami ingin menggenjot pekerjaan pembangunan infrastruktur, ternyata keberadaan aspal berkurang. Inilah yang kami lakukan saat ini, mengusahakan kejadian tahun lalu tidak berulang lagi,” kata Djoko, disela-sela acara Seminar Asosiasi Kontraktor Indonesia, di Jakarta, Rabu (28/3).

Selain itu, pihaknya juga akan memastikan tidak ada pengumpulan atau penimbunan bahan bangunan di saat BBM naik sehingga semakin memicu kelangkaan bahan tersebut di pasaran. Untuk itu, Djoko menilai perlunya kerjasama antara pemerintah dengan asosiasi dan jasa konstruksi.

Dia juga memastikan, jika terjadi kenaikan BBM, maka akan ada keputusan pemerintah untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap proyek atau program yang direncanakan di tahun ini.

Kenaikan BBM juga dikhawatirkan akan memberikan dampak pada penyerapan anggaran tahun ini. Namun, dia mengaku optimistis, kementerian yang dipimpinnya tetap dapat menyerap anggaran secara maksimal seperti tahun lalu.

Asal tahu saja, pada tahun lalu, Kementerian PU dapat menyerap anggaran sebesar 90% dari pagu APBN 2011. Padahal, rata-rata secara nasional, kementerian dan lembaga yang ada hanya menyerap anggaran sebesar 80%. “Kementerian PU sedikit di atas rata-rata nasional,” ujarnya.

Sampai hari ini, Djoko menungkapkan, progres penyerapan anggaran Kementerian PU masih di kisaran angka 3%. Padahal, akhir bulan ini ditargetkan penyerapan sudah sebesar 13%. Tetapi, Djoko yakin, penyerapan itu akan segera meningkat karena saat ini penandatanganan kontrak masih berjalan secara besar-besaran sehingga di kuartal II/2012 progres penyerapan diharapkan mulai membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×