kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Kementerian PU baru serap 9,31% dari pagu anggaran


Jumat, 13 April 2012 / 15:44 WIB
Kementerian PU baru serap 9,31% dari pagu anggaran
ILUSTRASI. Aktivitas Moda Raya Terpadu (MRT). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Rika Panda | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Realisasi penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Kuartal I tahun ini masih rendah. Dari pagu anggaran APBN yang sebesar Rp 62,5 triliun, Kementerian PU baru mampu menyerap sekitar 9,31% atau sebesar Rp 5,82 triliun.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU Waskito Pandu menuturkan, rendahnya penyerapan anggaran di kementerian tersebut karena beberapa persoalan. Antara lain, masalah pembebasan lahan yang belum selesai, penentuan lokasi pembangunan infrastruktur yang belum pasti bersama Pemerintah Daerah (Pemda) dan pinjaman (loan) yang belum efektif.

"Tapi permasalahan yang terbesar itu karena masalah pembebasan lahan," ujar Pandu di Jakarta, Jumat (13/4).

Pandu menyebut, penyerapan anggaran tersebut sebagian besar berasal dari Ditjen Bina Marga yakni Rp 3 triliun, lalu Ditjen Sumber Daya sebesar Rp 1,2 triliun, dan Ditjen Cipta Karya sebesar Rp 900 miliar.

Menurut Pandu, progres penyerapan sebesar 9,31% tersebut sangat terpengaruh terhadap perkembangan kontrak proyek infrastruktur di Kementerian PU. Dengan penyerapan sebesar itu, dia bilang, pihaknya tidak dapat memenuhi instruksi UKP4 yang meminta masing-masing kementerian dan lembaga dapat menyerap
anggaran sebesar 25% pada Kuartal I-2012 ini.

"Kementerian PU kesulitan memenuhi harapan instruksi UKP4 yang meminta penyerapan sebesar 25% dan kontrak harus sudah terpenuhi keseluruhan di akhir April," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×