kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Kementerian PU Alokasikan Anggaran Rp 3,85 Triliun untuk Infrastruktur KEK Batang


Kamis, 20 Maret 2025 / 16:39 WIB
Kementerian PU Alokasikan Anggaran Rp 3,85 Triliun untuk Infrastruktur KEK Batang
Presiden Prabowo Subianto berbicara saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3). Sampai saat ini, realisasi investasi di KEK Batang telah mencapai Rp17,95 triliun menyerap 7 ribu tenaga kerja. Ada 27?tenant, 7 sudah beroperasi, 7 dalam tahap konstruksi, 13 dalam persiapan.Luas lahan KEK Batang 4300 hektare . KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/03/2025


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto meresmikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, di Jawa Tengah.

Pengembangan KEK Industropolis Batang ini merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang sebelumnya diatur melalui Perpres Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang di Provinsi Jawa Tengah.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan total anggaran Rp 3,85 triliun untuk mendukung pengembangan kawasan KEK Batang. 

Baca Juga: Kawasan Industri Terpadu Batang Bersiap Menjadi KEK

Dukungan meliputi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sepanjang 50,2 km dengan anggaran Rp 1,82 triliun, akses jetty senilai Rp 194,1 miliar, serta pematangan lahan seluas 400 hektare dengan biaya Rp 514,3 miliar. 

"Infrastruktur ini memastikan kelancaran dan efisiensi rantai pasok industri, yang menjadi kunci dalam memperkuat daya tarik investasi di kawasan ini," ujar Dody dalam keterangan pers, Kamis (20/3).

Dari sisi pengelolaan sumber daya air, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah menyelesaikan pembangunan drainase utama (long storage) berkapasitas 105.000 m³. Ini untuk mengendalikan banjir di area seluas 450 hektare.

Serta embung dan reservoir dengan total kapasitas 1.041.802 m³. 

Baca Juga: KEK Batang Ditargetkan Jaring Investasi Rp 60 Triliun dalam 5 Tahun ke Depan

Infrastruktur air baku ini, yang dibangun dengan biaya Rp 409,7 miliar, mampu menyediakan hingga 285 liter per detik untuk kebutuhan industri dan masyarakat di sekitar kawasan.

PU juga memastikan bahwa pengelolaan lingkungan menjadi prioritas. Dengan biaya Rp 344 miliar, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 m³/hari.

IPAL tersebut telah dibangun menggunakan teknologi ramah lingkungan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dan dilengkapi jaringan perpipaan sepanjang 18 km. 

Selain itu, Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) dengan kapasitas 35 ton per hari juga telah selesai dibangun dengan anggaran Rp 21,9 miliar.

Baca Juga: Prabowo Bakal Resmikan KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3)

Untuk mendukung kebutuhan hunian pekerja, Dody menyebutkan Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah membangun 10 tower rumah susun tipe barak berkapasitas 2.620 orang dengan anggaran Rp 351,9 miliar. 

Hunian ini tidak hanya mendukung efisiensi para pekerja tetapi juga memperkuat ekosistem industri di kawasan ini.

“Kami percaya bahwa infrastruktur adalah urat nadi ekonomi. Dengan dukungan infrastruktur yang andal dan terintegrasi, KEK Industropolis Batang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional hingga 8%," pungkas Dody.

Selanjutnya: Sebanyak 707.622 Siswa Mendapat KJP Plus Tahun 2025

Menarik Dibaca: Hujan Pukul 1 Siang, Pantau Prakiraan Cuaca Besok (21/3) di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×