kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Pertanian laporkan ketahanan pangan enam bulan sekali


Selasa, 25 Oktober 2011 / 09:59 WIB
Kementerian Pertanian laporkan ketahanan pangan enam bulan sekali
ILUSTRASI. IHSG hari ini (10/12) diperkirakan masih menguat. IHSG berhasil naik 0.23% di level 5944.41 pada Selasa 8 Desember 2020. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Riendy Astria | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah mengejar target surplus beras sebesar 10 juta ton pada 2014 mendatang. Untuk mencapai target itu, Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah akan memberikan laporan ketahanan pangan setiap enam bulan sekali kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Setiap enam bulan akan ada laporan dari Kementerian Pertanian dan daerah kepada presiden soal ketahanan pangan daerah terutama beras," kata Menteri Pertanian Suswono usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (24/10) malam.

Pelaporan ketahanan pangan ini juga akan melibatkan Kementerian Dalam Negeri. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengaku sudah mengirimkan surat ke Kementerian Pertanian untuk bersama-sama membuat pola laporan ketahanan pangan dari daerah ke pusat dan sebaliknya.

Dia mengaku sudah menginstruksikan secara lisan lewat wakilnya kepada pemerintah daerah. "Setiap enam bulan akan terlihat perkembangannya sehingga jika ada masalah akan bisa langsung dirapatkan," kata Gamawan.

Kementerian Pertanian juga akan meminta anggaran sebesar Rp 6,9 triliun ke DPR untuk mencapai surplus beras sebesar 10 juta ton itu. Namun, Suswono mengaku anggaran tersebut masih dibahas Badan Anggaran DPR.

Anggaran itu tersebut untuk memperbaiki kondisi lahan tanaman pangan. Suswono mengatakan, banyak lahan pertanian yang mempunyai indeks pertanaman dibawah 1. Menurutnya, persoalan kebutuhan air yang diselesaikan dengan melakukan pompanisasi.

Menurutnya, langkah ideal untuk menangani persoalan air adalah membangun bendungan. Namun untuk mengejar di tahun 2014, Suswono rasa sulit. "Kalau membuat bendungan belum bisa, perlu waktu sekitar 3 tahun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×