CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Kementerian Keuangan Siapkan Kebijakan untuk Lindungi Industri Tekstil Lokal


Selasa, 12 November 2024 / 05:30 WIB
Kementerian Keuangan Siapkan Kebijakan untuk Lindungi Industri Tekstil Lokal
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu. Kolaborasi antar kementerian akan terus difokuskan untuk melindungi industri lokal, khususnya tekstil dalam menghadapi persaingan global.?


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kolaborasi antar kementerian akan terus difokuskan untuk melindungi industri lokal, khususnya tekstil dalam menghadapi persaingan global.

Hal ini dikarenakan sektor industri tekstil merupakan salah satu sektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia lantaran memberikan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang, mulai dari hulu hingga hilir.

Sebagai upaya untuk melindungi industri lokal, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah proteksi, termasuk kebijakan safeguard dan anti-dumping untuk memastikan keberlangsungan industri tekstil dalam negeri.

Baca Juga: Hindari yang Ilegal, Ini 97 Pinjol Legal Resmi Terdaftar OJK November 2024

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa saat ini pihaknya mulai menindaklanjuti usulan Kementerian Perindustrian untuk mengenakan bea masuk tindakan pengamanan terhadap produk pakaian jadi.

Dalam hal ini, pemerintah tengah bekerja sama dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga (KL), dengan koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, untuk segera merumuskan kebijakan yang tepat guna melindungi industri lokal.

"Kita siap bersama-sama melakukan pembahasan dan harapannya kita bisa langsung cepat rumuskan agar industri lokal kita khususnya pakaian jadi ini bisa dilindungi dari banyaknya barang impor yang memang cukup tinggi," ujar Febrio dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (8/11).

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor tekstil dalam negeri adalah harga barang impor, terutama dari negara seperti Tiongkok, yang banyak mengekspor produk dengan harga yang jauh lebih murah. Menurut Febrio, situasi ini menambah ketatnya persaingan perdagangan global, yang memaksa Indonesia untuk bergerak cepat dalam melindungi industri lokal.

"Jadi ini akan kita siapkan bersama-sama dengan K/L terkait segara," tegasnya.

Baca Juga: Trisula International (TRIS) Ingin Menjahit Kinerja Positif Sampai Akhir Tahun

Selanjutnya: Ibu Kota Indonesia Jakarta atau IKN? Ini Penjelasan Menteri Hukum

Menarik Dibaca: Promo KPR CIMB Niaga, Cashback 1% dari Plafond!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×