kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian BUMN akan bahas privatisasi ke DPR


Jumat, 16 Maret 2012 / 09:16 WIB
Kementerian BUMN akan bahas privatisasi ke DPR
ILUSTRASI. IHSG berpeluang menuju resistance terdekat pada perdagangan Jumat (19/3).


Reporter: Bernadette Christina Munthe |

JAKARTA. Rencana pemerintah melepas kepemilikan di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berjalan. Kamis (15/3), Menteri BUMN Dahlan Iskan mengajukan nama-nama perusahaan pelat merah yang akan diprivatisasi dan rencana penggunaan dana tersebut.

Dalam catatan Dahlan, ada 6 BUMN yang akan diprivatisasi tahun ini. Di antaranya, PT Semen Baturaja Persero akan menawarkan saham perdana, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Kimia Farma Tbl (KAEF) menerbitkan saham baru, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti), PT Industri Sandang Nusantara dan PT Industri Gelas melalui penjualan strategis.

"Ini baru penyampaian saja, nanti akan dibahas lebih lanjut dengan komisi-komisi," terang Dahlan ketika ditemui usai rapat dengan DPR di Senayan, Jakarta, kemarin.

PT Semen Baturaja menargetkan perolehan dana Rp 1 triliun dari penawaran saham perdana yang dijatah melepas maksimal 35% saham pemerintah. Suntikan dana ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru berkapasitas 1,5 juta ton per tahun dan menaikkan produksi semen dari 1,2 juta ton per tahun menjadi 3 juta ton per tahun pada 2016.

Bank jawara kredit perumahan BTN maksimal akan melepas 12,91% saham dengan nilai Rp 1,76 triliun hingga Rp 2,36 triliun. Dana ini rencananya akan disalurkan untuk kredit.

"Kami akan rights issue semester ke dua, menggunakan laporan keuangan Juni," tutur Wakil Direktur Utama BTN Evi Firmansyah ketika ditemui di DPR.

KAEF akan melepas 20% saham pemerintah dengan target pelepasan dana Rp 728,23 miliar. Dana ini akan dipergunakan untuk relokasi pabrik di Bandung, renovasi pabrik di Jakarta, pembangunan RS Liver Centre, pabrik herbal, perluasan jaringan apotek dan penambahan modal PT Indo Farma Tbk.

PT Inti menargetkan perolehan dana Rp 332,5 miliar dari penjualan strategis maksimal 49% saham negara. Dana ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha bidang telekomunikasi, bidang non telekomunikasi dan customer product.

Sementara itu kepemilikan dua BUMN lain yaitu PT Industri Sandang Nusantara dan PT Industri gelas akan dilepas seluruhnya. Seluruh hasil penjualan kedua perusahaan pelat merah ini akan disetor ke kas negara. Namun pemerintah masih berharap akuisisi kedua BUMN ini dilakukan oleh perusahaan pelat merah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×