kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kementan yakin realisasi asuransi usaha tani padi mencapai 1 juta hektare di 2020


Senin, 18 Mei 2020 / 14:18 WIB
Kementan yakin realisasi asuransi usaha tani padi mencapai 1 juta hektare di 2020
ILUSTRASI. Kementerian Pertanian optimistis mampu mencapai target 1 juta hektare realisasi asuransi usaha tani padi (AUTP) hingga akhir 2020.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis mampu mencapai target 1 juta hektare realisasi asuransi usaha tani padi (AUTP) hingga akhir 2020 ini.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menerangkan, di  tahun lalu realisasi AUTP mencapai sekitar 920.000 hektare. Dan hingga saat ini realisasi ada sekitar 400.000 hektare dengan target realisasi satu juta hektare hingga akhir 2020.

"Target tahun ini yaitu satu juta hektare sampai akhir Desember tahun ini, dan ada 2 kali musim tanam," tutur Edhy saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (18/5).

Mengenai pengembangan AUTP ke tanaman lainnya, Edhy menyebut, pihaknya belum akan mengarah kesana. Ia bilang, saat ini fokus asuransi baru pada tanaman padi dahulu.

Baca Juga: Bulog harus bersaing dengan kementerian lain untuk mendapatkan beras

"Kalau realisasi tiap tahun melebihi target akan ditambah terus. Tapi pengembangan ke tanaman lain belum, sekarang baru padi, karena yang banyak mengalami bencana kemudian gagal panen itu padi kan," imbuhnya.

Dijelaskannya satu desa di Indonesia setidaknya memiliki satu penyuluh untuk program AUTP Kementan.

Soal kendala, Edhy menyebut, meski sudah sebagian besar para petani mengetahui akan program AUTP, namun masih ada sebagian petani yang masih ragu.

"Kan kadang ada petani yang masih menganggap ah lahan dia tidak akan kering atau banjir. Jadi masih ragu bener tidak, tapi kalau sudah ada petani disekitarnya yang bergabung kemudian ajukan klaim senilai Rp 6 juta per hektare, baru kan yakin. Dan realisasi akan semakin bagus tiap tahunnya," terangnya.

Diketahui program AUTP mewajibkan petani membayar Rp 36.000 per hektare per musim tanam, sementara sisanya atau sebesar Rp 144.000 ditanggung oleh pemerintah. Bila terjadi gagal panen akibat hama, kekeringan, dan banjir, maka petani bisa mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per satu hektare.

Edhy juga menginformasikan untuk program asuransi Kementan lainnya yaitu Asuransi Usaha Ternak Sapi atau Kerbau (AUTSK) hingga Mei 2020 ini, realisasinya  sudah sekitar 60% dari target tahun ini 127.000 ekor.

Baca Juga: Kejar target, pengamat sarankan Bulog diberi relaksasi penyerapan gabah/beras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×