kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Kementan bentuk tim penanggulangan kebakaran lahan


Jumat, 11 Juli 2014 / 14:32 WIB
Kementan bentuk tim penanggulangan kebakaran lahan
ILUSTRASI. Fitur Twitter Blue di Indonesia dan harganya.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) membentuk tim untuk penanggulangan kebakaran lahan. Hal ini sebagai upaya membangun komitmen dengan perusahaan perkebunan untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran lahan dan perkebunan yang marak terjadi.

"Kami ingin membangun komitmen perusahaan perkebunan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian kebakaran di areal perusahaan dan sekitarnya dengan membentuk regu penanggulangan kebakaran ini dan siap digerakan bila diperlukan," ujar Menteri Pertanian, Suswono, Jumat (11/7).

Suswono menjelaskan, pembentukan tim tersebut dilatarbelakangi karena terjadinya kebakaran lahan dan kebun di beberapa provinsi. Salah satu kebakaran lahan dan kebun terbesar menurutnya terjadi pada bulan Maret 2014 di Provinsi Riau.

Selain itu Suswono juga menyinggung jumlah titik api atau hotspot sampai 30 Juni 2014 tercatat ada 8.513 titik. Hotspot tersebut tersebar dibeberapa titik, yaitu 1.917 titik atau 22,52% di kawasan hutan, 1.579 titik atau 18,55% di area perkebunan, dan 5.017 titik atau 59,93% di area penggunahan lain.

Sementara itu, kata Suswono, luas kebakaran lahan dah kebun tahun 2014 tercatat 18.673,40 hektar. Tim ini terdiri dari Brigrade Pusat, Provinsi dan Kabupaten atau Kota. Brigrade Pusat bertugas berkoordinasi , penyusunan pedoman, dan penerapan teknologi pengendalian kebakaran lahan dan kebun. Sementara Brigade Provinsi, Kabupaten atau Kota bertugas sebagai orerasional pengendalian kebakaran.

Suswono berharap, tim tersebut mampu memberikan sosialisasi kepada petani dalam penanganan kebakaran, penerapan pembukaan lahan tanpa membakar, mendorong masyarakat untuk membentuk kelompok tani peduli api, dan membangun komitmen perusahaan perkebunan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian kebakaran. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×