kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.360   12,00   0,07%
  • IDX 6.614   -32,21   -0,48%
  • KOMPAS100 983   -7,19   -0,73%
  • LQ45 770   -6,58   -0,85%
  • ISSI 203   -0,21   -0,10%
  • IDX30 399   -2,27   -0,57%
  • IDXHIDIV20 481   -2,24   -0,46%
  • IDX80 112   -0,69   -0,62%
  • IDXV30 117   0,23   0,20%
  • IDXQ30 132   -1,00   -0,76%

Kemenperin: Industri manufaktur sumbang hingga 75% ekspor nasional


Kamis, 05 Maret 2020 / 10:36 WIB
Kemenperin: Industri manufaktur sumbang hingga 75% ekspor nasional
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya meningkatkan nilai ekspor nasional, terutama dari sektor industri. Diharapkan, kontribusi ekspor sektor manufaktur dapat memperkuat struktur perekonomian saat ini. Sepanjang tahun 2019, industri memberikan kontribusi terbesar hingga tembus US$ 126,57 miliar atau 75,5% dari capaian nilai ekspor nasional.

“Oleh karena itu, kami memberikan perhatian serius terhadap pengembangan sektor-sektor industri yang berorientasi ekspor,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Kamis (5/3).

Baca Juga: Dihantam corona, ekonomi China bisa tumbuh negatif untuk pertama kali sejak 1970-an

Adapun lima sektor industri pengolahan nonmigas yang mencatatkan nilai ekspornya paling besar pada tahun 2019, yakni industri makanan dan minuman yang mampu menembus hingga US$ 27,28 miliar. Kemudian, industri logam dasar sebesar US$ 17,37 miliar, serta industri tekstil dan pakaian jadi mencapai US$ 12,90 miliar.

Selanjutnya, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menyumbang US$ 12,65 miliar, serta industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik yang menyetor senilai US$ 11,91 miliar.

“Pada Januari 2020, nilai ekspor produk industri mencapai US$ 10,52 miliar atau berkontribusi sebesar 78,45% dari total nilai ekspor nasional sebesar US$ 13,41 miliar,” ungkap Menperin. Nilai ekspor terbesar diberikan industri makanan dan minuman US$ 2,10 miliar, diikuti industri logam dasar US$ 1,74 miliar serta industri tekstil dan pakaian jadi US$ 1,08 miliar.

Agus menyebutkan, Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama pengapalan produk industri nasional. Negara berikutnya, China, Jepang, Singapura, dan India. “Pemerintah terus berupaya membuka akses perluasan pasar ekspor, terutama ke negara-negara nontradisional, tegasnya.

Baca Juga: Harga saham TLKM terbang 5,8%, PER saham halo-halo ini di atas 17 kali



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×