Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis target 8,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2023 ini bisa tercapai.
I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf menerangkan, kunjungan wisman pada semester I 2023 diproyeksikan akan mencapai di atas 50% atau sekitar 5 juta kunjungan.
Prediksi tersebut melihat dari capaian kunjungan wisman pada Januari hingga Mei 2023. Dewi menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kunjungan wisman hingga Mei kemarin sudah mencapai 4,12 juta kunjungan.
Baca Juga: Sambut Ajang Olahraga Internasional, Kemenparekraf Bakal Siapkan Paket Wisata Menarik
"Kami optimistis target batas atas jumlah kunjungan wisman yang mencapai 8,5 juta kunjungan dengan target perolehan devisa sekitar US$ 5,95 miliar di tahun ini akan tercapai," kata Dewi kepada Kontan.co.id, Jumat (28/7).
Dewi menerangkan, pada Mei kemarin BPS mencatat, jumlah kunjungan wisman mencapai 945.590 kunjungan atau naik 9,21% dibandingkan pada April 2023 atau secara bulanan. Sedangkan dibandingkan bulan yang sama tahun lalu kunjungan tersebut naik 166,42%.
"Untuk ini Kemenparekraf terus mendorong semua pihak bersemangat melakukan gercep, geber, dan gaspol serta semangat berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi," imbuhnya.
Kemenparekraf telah menetapkan target sektor pariwisata tahun 2024, yakni kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,5%. Dimana jumlah kunjungan wisman 9,5 juta-14,3 juta, serta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 1,25 miliar-1,5 miliar.
Kemudian ditargetkan juga perolehan devisa tahun depan sebesar US$7,38 miliar hingga US$ 13,08 miliar, dan jumlah tenaga kerja pariwisata sebesar 22,08 juta orang.
Dewi menjelaskan, untuk mencapai target tersebut Kemenparekraf akan fokus pada sejumlah bidang. Diantaranya, penguatan rantai pasok dalam ekosistem pariwisata, peningkatan nilai devisa dan dampak penggandaan pariwisata atau multiplier effect.
Kemudian, peningkatan kualitas tenaga kerja pariwisata, peningkatan pasar tradisional serta pembukaan pasar baru dengan kemudahan visa, perizinan dan peningkatan konektivitas.
Baca Juga: Turis Asing yang Masuk Bali Wajib Bayar Retribusi Rp 150.000 Mulai Tahun 2024
"Selain itu peningkatan pelaksanaan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), event, festival nasional dan internasional, serta peningkatan daya saing Travel & Tourism Development Index (TTDI) World Economic Forum (WEF). Tahun 2021 daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 32 dunia atau naik 12 level dibandingkan posisi tahun 2019 berada di rangking 44 dunia," jelasnya.
Tahun depan, Kemenparekraf akan fokus pada program pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan (quality and sustainable tourism).
Fokus tersebut dilakukan dengan membidik pasar wisman berkualitas (quality tourist) dan memberikan kontribusi lebih besar atas spending atau pengeluaran yang dikeluarkan selama berwisata di Indonesia.
Dengan program tersebut diharapkan target perolehan devisa pariwisata tahun 2024 sebesar US$7,38 miliar hingga US$13,08 miliar akan tercapai.
"Kita menyiapkan kegiatan MICE, event pertunjukan, festival budaya konser musik, maupun event olahraga wisata atau sport tourism berkualitas dan berskala internasional agar dapat mendatangkan turis asing (wisman) dalam jumlah besar," tutur Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News