kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenparekraf Klaim Kini Lebih Fokus ke Quality Tourism


Jumat, 20 September 2024 / 19:02 WIB
Kemenparekraf Klaim Kini Lebih Fokus ke Quality Tourism
ILUSTRASI. Wisatawan mancanegara berjalan di tepi Pantai Pererenan, Badung, Bali, Kamis (1/8/2024).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan adanya potensi relaksasi lebih lanjut terkait kebijakan bebas visa kunjungan, setelah penetapan 13 negara sebagai penerima bebas visa untuk masuk ke Indonesia.

Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 95 tahun 2024, yang sebelumnya berlaku untuk 169 negara.

Wisnu Sindhutrisno, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf mengatakan bahwa kajian terhadap jumlah negara penerima bebas visa masih berlangsung, dan ada kemungkinan perluasan relaksasi untuk negara-negara lain.

Baca Juga: Ini 13 Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

Menurutnya, relaksasi ini bisa menjadi strategi untuk meningkatkan daya saing Indonesia, terutama di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf, Wisnu Sindhutrisno.

"Soal visa ini kami terus melakukan koordinasi antar kementerian, lembaga, dan pemerintah. Kami yakin akan ada beberapa relaksasi agar kita lebih kompetitif, paling tidak di Asia Tenggara," ujar Wisnu saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (20/09).

Meskipun Indonesia saat ini menempati peringkat ke-22 dunia dan ke-2 di Asia Tenggara berdasarkan Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024, Wisnu mengungkapkan bahwa posisi ini belum berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

"Sayangnya, peringkat TTDI ini tidak berkorelasi positif dengan peningkatan kedatangan wisman ke Indonesia. Kita masih di bawah Thailand, bahkan Malaysia dan Vietnam," jelasnya.

Wisnu juga menyoroti bahwa beberapa negara ASEAN telah memberikan bebas visa kepada negara-negara dengan tingkat wisata keluar (outbound) yang tinggi, seperti China dan India, yang merupakan pasar wisatawan besar.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 13 Negara Dapat Fasilitas Bebas Visa Kunjungan, Ini Daftarnya

Ia mencontohkan Vietnam yang memberikan bebas visa kepada banyak negara, termasuk China dan India.

Meski demikian, Wisnu menekankan bahwa relaksasi kebijakan bebas visa tetap akan mempertimbangkan prinsip pariwisata yang regeneratif dan berkelanjutan.

"Kami tidak ingin kembali ke era sebelum pandemi, di mana kedatangan wisatawan China tergolong pariwisata massal. Sekarang kami lebih fokus pada quality tourism dengan arah menuju regeneratif tourism," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×