kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenparekraf: Ekonomi Kreatif menyumbang 7,8% PDB Nasional


Minggu, 16 Oktober 2022 / 11:11 WIB
Kemenparekraf: Ekonomi Kreatif menyumbang 7,8% PDB Nasional
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, ekonomi kreatif menyumbang PDB sebesar 7,8%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB). Hitungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, ekonomi kreatif  menyumbang PDB sebesar 7,8%.

Jumlah tersebut ditopang dengan tiga subsektor utama yakni kuliner, fesyen, dan kriya. Jumlah tersebut juga menempatkan Indonesia di peringkat tiga besar dunia dalam kontribusi terhadap PDB nasional di bawah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop.

Menurut Sandiaga, ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Untuk itu, pemerintah mendorong pelaku ekonomi kreatif khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk dapat terus melakukan inovasi, adaptasi dalam menghasilkan produk dan juga pemasaran salah satunya dengan digitalisasi.

"Digitalisasi dapat meningkatkan daya saing dan memperluas peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan pasar sehingga dapat meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/10).

Baca Juga: Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dikhawatirkan Terdampak Ancaman Resesi Global

Ia mengatakan, pemerintah juga akan all out melakukan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Diantaranya para pelaku parekraf khususnya UMKM dapat memanfaatkan program fasilitasi hak kekayaan intelektual (HKI) Kemenparekraf.

"Hal itu sejalan dengan arahan Presiden agar mendorong UMKM untuk mengembangkan skala usahanya dan memberikan peluang akses pembiayaan seluas-luasnya," ujar Sandiaga.

Sandiaga menyampaikan, saat ini sebanyak 88,8% konsumen Indonesia menyatakan lebih dominan menggunakan dan mengonsumsi produk dengan brand dalam negeri.

Adapun nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai US$ 23,9 miliar. Sebelumnya pada 2020, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia baru mencapai US$ 18,8 miliar. Pemerintah menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2022 dapat mencapai US$ 25,14 miliar.

Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Pelatihan bagi Pelaku Pariwisata Kawasan Bromo-Tengger-Semeru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×