Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Guna merancang secara detail upaya tambahan yang perlu diambil, dikatakan Teuku Faizasyah pada 26 Januari 2020 atas instruksi Menlu RI, telah dilakukan video conference antara Kemlu dan Kemenkes dengan KBRI Beijing, KJRI Shanghai, KJRI Guangzhou, KRJI Hong Kong, dan KDEI Taipei.
"KBRI Beijing telah mengupayakan bantuan logistik bagi WNI yang berada di daerah karantina dan berkoordinasi dengan otoritas China mengenai bantuan logistik masih terus dilakukan," ujar Faizasyah.
Pemerintah RI mengimbau agar WNI yang ada di China lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan berupa menjaga stamina, menjaga kesehatan, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, mereka juga diimbau agar menggunakan masker, menghindari keramaian, serta selalu menjalin komunikasi dengan perwakilan RI terdekat.
"Bagi WNI yang tinggal di daerah karantina segera melaporkan diri ke perwakilan RI terdekat atau secara online melalui aplikasi portal peduli WNI," ujar Faizasyah
Baca Juga: Virus corona bisa menghantam tiga sektor, apa saja?
Pemerintah juga memberikan imbauan bagi WNI di dalam negeri agar mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke China serta bijak dalam menyaring dan menyikapi informasi yang beredar terkait wabah virus 2019-nCoV.
"Selalu rujuk informasi resmi dari pemerintah Indo antara lain Kemlu, Kemenkes, dan perwakilan RI," tambah Faizasyah.
81 orang meninggal dunia
Korban meninggal dunia akibat virus corona di China terus bertambah. Dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/1), Departemen Kesehatan China mencatat ada 81 orang meninggal dunia akibat virus corona.
Jumlah kasus virus corona di China naik sekitar 30 persen menjadi lebih dari 2.700 orang. Sekitar setengahnya terjadi di provinsi Hubei yang merupakan Ibukota dari Wuhan.
Baca Juga: Diramal ada 44.000 kasus corona di Wuhan, medis Hong Kong serukan tindakan kejam!
Perdana Menteri China, Li Keqiang mengunjungi pusat kota Wuhan, pusat penyebaran virus corona. Kunjungan ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah China mengatasi wabah corona.
Pemerintah China juga memperpanjang hari libur tahun baru Imlek selama tiga hari hingga 2 Februari mendatang.
Hal tersebut dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus. Tahun baru China biasanya merupakan waktu bagi jutaan orang untuk bepergian.
Tetapi kini rencana mereka harus dibatalkan karena penyebaran virus corona.