Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor keuangan dalam negeri diproyeksikan bakal terdampak oleh mewabahnya virus corona. Meski belum ada laporan virus mewabah di Indonesia, namun kekhawatiran pasar terhadap aset berisiko membuat IHSG cenderung rontok.
Melansir RTI, Senin (27/1/2020) IHSG turun 110,9 poin atau 1,78 persen pada penutupan pasar sore ini pada level 6.133,2 dibanding penutupan Jumat pada level 6.244,1.
"Kekhawatiran masa depan ekonomi global mendorong investor menempatkan dana mereka pada bentuk investasi yang lebih aman. Akibatnya aliran modal ke negara berkembang tertahan termasuk ke Indonesia," kata Direktur Peneliti Core Indonesia, Pieter Abdullah kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Menurutnya, wabah virus corona memunculkan kekhawatiran besar dan mengakibatkan sentimen negatif pada pelaku pasar keuangan termasuk pasar modal indonesia.
Baca Juga: Diramal ada 44.000 kasus corona di Wuhan, medis Hong Kong serukan tindakan kejam!
"IHSG merosot dan rupiah melemah," jelasnya.
Mengutip Bloomberg, rupiah sore ini ditutup pada level Rp 13.615 per dollar AS atau melemah 32 poin sebesar 0,24% dibandingkan penutupan Jumat Rp 13.583 per dollar AS. Di sisi lain, Pieter menyebut dampak ke sektor riil belum begitu terasa.
Namun industri yang langsung terkena imbas wabah ini adalah sektor pariwisata dan transportasi. "Imbas wabah ini adalah di sektor pariwisata dan menjalar ke sektor transportasi khususnya udara," jelasnya.
Baca Juga: Kecemasan akan virus corona merebak, harga minyak anjlok 2% lebih
China sebagai pusat episentrum wabah corona adalah negara-negara yang mendatangkan wisatawan asing (cukup tinggi) ke Indonesia, selain Australia. Dengan adanya wabah corona, maka akan menurunkan jumlah wisman asal China secara signifikan.