kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenlu: 243 WNI terjebak di Wuhan China, pusat penyebaran virus corona


Selasa, 28 Januari 2020 / 08:31 WIB
Kemenlu: 243 WNI terjebak di Wuhan China, pusat penyebaran virus corona
ILUSTRASI. Street view after Wuhan government announced to ban non-essential vehicles in downtown area to contain coronavirus outbreak, on the second day of the Chinese Lunar New Year, in Wuhan, Hubei province, China January 26, 2020. cnsphoto via REUTERS. ATTENTION


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan hingga kini ada 243 Warga Negara Indonesia (WNI) tinggal di wilayah yang sedang dalam status karantina oleh Pemerintah China menyusul makin meluasnya sebaran virus corona yang telah menewaskan puluhan orang.

Data tersebut mengacu pada informasi yang didapat Kemenlu dari Komisi Kesehatan Nasional China pada 26 Januari 2020 siang hingga pukul 13.48 WIB.

"Jumlah WNI yang tinggal di daerah karantina sebanyak 243, mayoritas adalah mahasiswa yang tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan," ujar Teuku Faizasyah di gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (27/1).

Dia menjelaskan, saat ini seluruh WNI tersebut dalam keadaan baik, sehat, dan tidak ada yang terjangkit virus corona.

Baca Juga: Rupiah lanjutkan pelemahan Selasa (28/1), dibuka Rp 13.621 per dolar AS

Kementerian Luar Negeri RI juga terus memantau perkembangan wabah virus corona jenis baru (2019-nCoV) di negeri Panda.

Teuki Faizasyah menyebutkan, total jumlah pasien terinfeksi wabah tersebut saat ini telah mencapai 2.762 orang dengan jumlah pasien terduga terinfeksi atau suspected ada 5.794.

Total korban tewas akibat serangan virus corona hingga kemarin mencapai 80 orang yang tersebar di 29 provinsi dan kota dari total 31 provinsi/kota di China.

"Pemerintah China telah melakukan kebijakan karantina terhadap 15 kota di Provinsi Hubei," ujar Faizasyah.

Kemenlu RI, KBRI Beijing, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok telah membangun jalur komunikasi melalui grup wechat untuk berkomunikasi dan memonitor keadaan WNI, serta memberikan bantuan yang diperlukan.

Guna merancang secara detail upaya tambahan yang perlu diambil, dikatakan Teuku Faizasyah pada 26 Januari 2020 atas instruksi Menlu RI, telah dilakukan video conference antara Kemlu dan Kemenkes dengan KBRI Beijing, KJRI Shanghai, KJRI Guangzhou, KRJI Hong Kong, dan KDEI Taipei.

"KBRI Beijing telah mengupayakan bantuan logistik bagi WNI yang berada di daerah karantina dan berkoordinasi dengan otoritas China mengenai bantuan logistik masih terus dilakukan," ujar Faizasyah.

Pemerintah RI mengimbau agar WNI yang ada di China lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan berupa menjaga stamina, menjaga kesehatan, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, mereka juga diimbau agar menggunakan masker, menghindari keramaian, serta selalu menjalin komunikasi dengan perwakilan RI terdekat.

"Bagi WNI yang tinggal di daerah karantina segera melaporkan diri ke perwakilan RI terdekat atau secara online melalui aplikasi portal peduli WNI," ujar Faizasyah

Baca Juga: Virus corona bisa menghantam tiga sektor, apa saja?

Pemerintah juga memberikan imbauan bagi WNI di dalam negeri agar mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke China serta bijak dalam menyaring dan menyikapi informasi yang beredar terkait wabah virus 2019-nCoV.

"Selalu rujuk informasi resmi dari pemerintah Indo antara lain Kemlu, Kemenkes, dan perwakilan RI," tambah Faizasyah.

81 orang meninggal dunia

Korban meninggal dunia akibat virus corona di China terus bertambah. Dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/1), Departemen Kesehatan China mencatat ada 81 orang meninggal dunia akibat virus corona.

Jumlah kasus virus corona di China naik sekitar 30 persen menjadi lebih dari 2.700 orang. Sekitar setengahnya terjadi di provinsi Hubei yang merupakan Ibukota dari Wuhan.

Baca Juga: Diramal ada 44.000 kasus corona di Wuhan, medis Hong Kong serukan tindakan kejam!

Perdana Menteri China, Li Keqiang mengunjungi pusat kota Wuhan, pusat penyebaran virus corona. Kunjungan ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah China mengatasi wabah corona.

Pemerintah China juga memperpanjang hari libur tahun baru Imlek selama tiga hari hingga 2 Februari mendatang.

Hal tersebut dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus. Tahun baru China biasanya merupakan waktu bagi jutaan orang untuk bepergian.

Tetapi kini rencana mereka harus dibatalkan karena penyebaran virus corona.

Evakuasi Warganya dari Wuhan

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengambil kebijakan untuk mengevakuasi staf konsulatnya dari Wuhan.

Pemerintah Prancis juga berencana untuk mengevakuasi staf dan keluarga yang akan dikarantina di sebuah kota di China.

Selain itu, PM Jepang Shinzo Abe telah berkoordinasi dengan Beijing untuk segera mengevakuasi warganya.

Arab Saudi juga meminta warga negaranya yang ada di sekitar Wuhan untuk menghubungi Kedubes untuk mengungsi.

Sementara Yordania telah memperoleh izin dari Beijing untuk mengevakuasi warganya dari kota Wuhan ke luar negeri.

Sebelumnya Pemerintah China mengumumkan, korban meninggal akibat wabah virus Corona telah tembus 50 orang, tepatnya 56 orang.

Baca Juga: Kecemasan akan virus corona merebak, harga minyak anjlok 2% lebih

Dalam laporan yang dirilis Minggu (26/1/2020), Beijing menyatakan, adanya 15 korban baru yang meninggal dunia.

Selain itu Departemen Kesehatan, hampir 2.000 orang terinfeksi. Pihak berwenang China melaporkan 1.975 kasus.

Di antara korban yang baru meninggal dunia, 13 orang berada di Hubei, Provinsi di jantung wabah. Sementara Shanghai melaporkan korban meninggal dunia pertamanya.

Pada Sabtu (25/1/2020) kemarin, Presiden China Xi Jinping mengungkapkan, Negeri Tirai Bambau itu tengah menghadapi "situasi serius" akibat penyebaran virus Corona.

Beijing kemudian menggunakan berbagai langkah seperti menutup Wuhan dan 13 kota lainnya agar virus corona tidak menyebar.

Patogen dengan kode 2019-nCov itu menuai perhatian dunia karena mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

Hantaman virus tersebut terjadi ketika rakyat Negeri "Panda" tengah bersiap merayakan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Sabtu ini. (Channel News Asia/AFP/AP)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 243 WNI Terjebak di Kota Wuhan di Tengah Meluasnya Penyebaran Virus Corona,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×