Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang berjumlah 60 juta lebih terus didorong agar menjadi andalan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan tentunya penyerapan tenaga kerja.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bertekad membawa produk-produk koperasi dan UKM memiliki daya saing tinggi hingga masuk dalam global value chain.
Mewujudkan hal tersebut yang juga sesuai dengan visi Presiden dan Wakil Presiden maka Kemenkop UKM menyiapkan lima program strategis yang akan antar UMKM naik kelas.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia melambat di kuartal III 2019, tim ekonomi harus bergerak cepat
Program pertama, memperbesar akses pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Nantinya dengan perbesaran akses tersebut tentunya tercipta peluang dan permintaan terhadap produk - produk UMKM.
Kedua, diterangkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ialah meningkatkan daya saing kapasitas dan kualitas produk dan jasa dari UMKM. Lebih lanjut ia menyebut peningkatan produksi dan inovasi menjadi jurus tingkatkan daya saing produk UMKM.
"Kita harus naik kelas bukan cuma sertifikat misal BPOM atau apa lainnya, tapi sudah sertifikasi kelas dunia. Kita harus fasilitasi, ini ngga boleh dihambat kami pendamping dan sahabat UMKM berkembang. Lalu cluster penting kita bangun dan kembangkan. Mendorong sentra di daerah, cluster. Misal kita akan kawinkan misal program perhutanan sosial dengan program sosial," terang Teten, Selasa (5/11).
Baca Juga: Bogasari biayai sertifikasi halal 20 UKM binaan