kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Kemenko Perekonomian Penyeimbang Defisit Perdagangan AS Cukup Impor Energi&Agrikultur


Selasa, 29 April 2025 / 15:51 WIB
Kemenko Perekonomian Penyeimbang Defisit Perdagangan AS Cukup Impor Energi&Agrikultur
ILUSTRASI. Neraca Perdagangan Surplus, Aktivitas bongkar muat Peti Kemas di pelabuhan Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/4/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$4,33 miliar pada Maret 2025 atau naik sebesar US$1,23 secara bulanan (month-to-month/mom). Angka itu lebih tinggi dibandingkan Februari 2025, sebesar US$3,12 miliar. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menyeimbangkan defisit neraca perdagangan dari  Amerika Serikat AS ke Indonesia kisaran US$ 18 miliar hingga US$ 19 miliar, sebagai bentuk negosiasi dari kebijakan tarif resiprokal AS sebesar 32%.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, untuk menutup defisit tersebut, dari realokasi impor energi dan agrikultur sudah cukup untuk menyeimbangkan defisit neraca perdagangan dengan AS.

“Dari energi agrikultur aja sudah cukup untuk tutup defisitnya, udah ketutup dari (impor dari AS) energi dan agrikultur dari US$ 19 miliar itu, sudah ketutup 100%,” tutur Susi kepada awak media, Selasa (29/4).

Baca Juga: Negosiasi Tarif, Perusahaan Indonesia Akan Investasi US$ 2 Miliar di Amerika

Dari sektor energi, Indonesia berencana merelokasi impor crude oil gas LPG dari negara lain ke AS. Sedangkan dari agrikultur akan mengimpor kapas, susu kedelai, dan gandum.

Sementara itu, terkait impor alat utama sistem senjata (alutsista), Susi menyebut pemerintah hanya menawarkan saja sebagai bentuk negosiasi ke AS.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan, dari sejumlah poin-poin yang ditawarkan dari AS termasuk menyeimbangkan defisit neraca perdagangan, AS disebut menyambut positif tawaran tersebut.

“Mereka sangat positif, karena kita keluar dengan angka dan proposal paling konkrit, sangat-sangat positif, sangat bagus,” jelasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Bidik Pasar Ekspor Baru di Tengah Negosiasi Tarif AS

Meski demikian, Susi menjelaskan, ke depan neraca perdagangan Indonesia dengan AS tidak akan berbalik defisit. Menurutnya ini hanya sekedar untuk menyeimbangkan neraca perdagangan saja.

“Mereka kan temanya fair and balance trade itu di situ kita pegang dulu. Setelah itu selain kita offering kita request-nya juga top 20 produk ekspor kita kurangi tarifnya,” tandasnya.

Baca Juga: Negosiasi Tarif Trump, Indonesia Seimbangkan Defisit Dagang AS Lebih US$ 19,5 Juta

Selanjutnya: Rekomendasi Film Terbaru yang Tayang di Bioskop Bulan Mei Tahun 2025, Apa Saja?

Menarik Dibaca: Essence atau Serum Dulu? Jangan Keliru, Inilah Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×