kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,11   -8,38   -0.91%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 82,2 Miliar dalam Pagu Indikatif 2023


Senin, 06 Juni 2022 / 22:11 WIB
Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 82,2 Miliar dalam Pagu Indikatif 2023
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengusulkan untuk menambah anggaran tambahan dalam pagu indikatif 2023 sebesar Rp 82,2 miliar. Adapun, pagu indikatif Kemenko tahun depan sebelumnya sebesar Rp 471,8 miliar, dan bertambah menjadi Rp 554,1 miliar setelah ditambahkan.

“Kementerian Perekonomian mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 82,2 miliar, sehingga pagu yang semula Rp 471,8 miliar menjadi Rp 554 miliar,” kata Airlangga dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (6/5/2022).

Jumlah tersebut meningkat Rp 26 miliar atau sebesar 6% dari anggaran Kemenko Perekonomian yang ada dalam anggaran tahun ini.

Dari pagu indikatif sebesar Rp 554 miliar tersebut, sebanyak Rp 249,25 miliar akan digunakan untuk koordinasi pelaksanaan kebijakan, dan sebanyak Rp 304,75 miliar untuk dukungan manajemen.

Baca Juga: Kemensos Tagih Anggaran BLT Minyak Goreng Rp 6,19 Triliun

Lebih lanjut, Dia memerinci, dari anggaran tambahan Rp 82,2 miliar, untuk program dukungan manajemen sebanyak Rp 4,8 miliar akan digunakan untuk revitalisasi lift Gedung Kantor kemenko perekonomian, dan peningkatan dan pengendalian internal dengan anggaran sebesar Rp 200 juta.

Selanjutnya, Pihaknya juga akan membentuk transformasi ekonomi digital melalui Project Management Office (PMO) dengan anggaran Rp 40 miliar, dan untuk program koordinasi pelaksanaan kebijakan diantaranya sebesar Rp 30 miliar untuk  transformasi kelembagaan kawasan ekonomi khusus (KEK).

“Nantinya dalam KEK tersebut akan ada struktur sekertaris jendral atau eselon satu di kawasan  tersebut,” jelasnya.

Slanjutnya, anggaran sebesar Rp 5 miliar akan digunakan untuk pelaksanaan keketuaan ASEAN pada 2023, sebesar Rp 700 juta untuk rekomendasi kebijakan perdagangan dan pajak karbon, Rp 500 juta untuk rekomendasi kebijakan pemanfaatan teknologi hijau untuk percepatan transformasi transisi energi dan pembangunan wilayah.

Baca Juga: Soal Efektivitas Pengawasan Minyak Goreng Curah, Kuncinya Ketegasan Pemerintah

Kemudian, Rp 500 juta untuk kebijakan valuasi ekonomi kebencanaan di proyek strategis nasional (PSN), dan Rp 500 juta untuk pembiayaan Indonesia sebagai tuan rumah Hannover Messe.

“Di tahun depan juga ada persiapan untuk Indonesia menjadi tuan rumah Hannover Messe 2023,” imbuh Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×