kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kemenkeu Sudah Tarik Utang Rp 224,8 Triliun hingga Maret 2023


Minggu, 23 April 2023 / 10:15 WIB
Kemenkeu Sudah Tarik Utang Rp 224,8 Triliun hingga Maret 2023


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pembiayaan utang melalui penerbitan surat utang sampai dengan Maret 2023 telah mencapai Rp 224,8 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 32,3% dari target pembiayaan utang tahun ini yang mencapai Rp 696,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pembiayaan utang tersebut meningkat 49,8% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 
Menurutnya meningkatnya pembiayaan tersebut sengaja dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar pada saat suku bunga belum naik.

“Pembiayaan melalui penerbitan utang mencapai Rp 224,8 triliun. Kita melakukan front loading karena kita mengantisipasi kenaikan suku bunga yang higer for longer. Jadi kita ambil sebelum posisi kenaikan suku bunga,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (17/4).

Baca Juga: APBN Surplus 128,5 Triliun pada Maret 2023, Sri Mulyani Beberkan Sumbernya

Selain itu, penarikan utang yang meningkat ini juga dilakukan sebagai strategi untuk penyangga pemerintah, dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan kas pemerintah serta kebutuhan pembiayaan tahun ini.

Meski begitu, menurut Sri Mulyani, dalam melakukan penerbitan utang selalu dilakukan secara prudent, fleksibel, akuntabel, serta pragmatis. Hal ini karena situasi perekonomian global masih mengalami dinamika ketidakpastian.

Pihaknya juga terus menjaga dari sisi kebijakan terutama penerbitan surat utang secara hati-hati. Secara keseluruhan, menurutnya pembiayaan utang hingga saat ini masih sesuai yang diharapkan dan masih dalam kondisi aman.

Untuk diketahui, pembiayaan utang sebesar Rp 224,8 triliun tersebut terdiri dari, Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 217,6 triliun dan berupa pinjaman neto sebesar Rp 7,2 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×