Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Menurutnya, terdapat beberapa perkembangan positif pada perekonomian global, diantaranya PMI Manufaktur Maret yang mencapai 55, pasar keuangan yang sudah mulai kembali stabil dengan volatilitas yang turun, harga komoditas yang meningkat, peningkatan pertumbuhan di Tiongkok yang dapat memicu peningkatan confidence global, serta pelaksanaan vaksinasi global yang progresif.
Tapi ia mengingatkan bahwa masih ada beberapa permasalahan global yang masih perlu diwaspadai, terutama mengenai kasus harian yang semakin dan juga akses vaksin yang mungkin belum merata termasuk adanya embargo dari India yang membuat distribusi vaksin mulai ada kendala.
Baca Juga: Indonesia dinilai diuntungkan dari naiknya komoditas
Selain itu, ada beberapa sektor yang secara kontak intensifnya masih sulit pulih juga termasuk sektor hotel/restoran, adanya kemungkinan normalisasi kebijakan moneter AS lebih cepat, proteksionisme, dan juga pemulihan ekonomi global yang tidak merata.
“Dengan kondisi ini kami tetap optimis bahwa Indonesia pertumbuhan ekonominya sudah konsisten dan juga menunjukkan pemulihan sangat solid. Tapi ini juga perlu (kewaspadaan) untuk menghadapi tadi risiko-risiko yang masih ada. Kita akan terus mengendalikan pandemi, memperkuat recovery dan juga memperkuat reformasi,” kata Kunta.
Terakhir, Kunta tidak lupa mengajak masyarakat agar senantiasa menjaga disiplin protokol kesehatan karena pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional sangat bergantung pada pengendalian pandemi. Pemerintah terus melanjutkan vaksinasi, menangani kasus pandemi, dan menguatkan 3M-3T agar jumlah kasus Covid-19 tetap terkendali.
Selanjutnya: Jika tarif PPN naik pada tahun depan, begini efeknya ke inflasi menurut ekonom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News