kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes upayakan kasus DBD tidak meningkat


Rabu, 11 Maret 2020 / 22:03 WIB
Kemenkes upayakan kasus DBD tidak meningkat
ILUSTRASI. Sejumlah anak mendapat perawatan medis akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (11/3/2020). Sampai dengan Rabu (11/3) malam, jumlah kasus DBD di Kabupaten Sikka bertambah sebanyak 18 kasus menja


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus upayakan agar kasus demam berdarah dengue (DBD) tidak meningkat. Salah satu upaya tersebut adalah dengan penguatan kapasitas Dinas Kesehatan.

"Kita sekarang terus menjaga supaya kasus nya tidak kejadian luar biasa (KLB) besar-besaran atau peningkatan kasusnya besar-besaran," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Rabu (11/3).

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan hingga saat ini total kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di seluruh Indonesia adalah 17.820 kasus.

"17.820 kasus sampai saat ini," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Rabu (11/3).

Kemenkes menyebutkan, jumlah itu tersebar di 28 provinsi di Indonesia. Sementara 6 provinsi lain yaitu Bali, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku, Papua dan Papua Barat hingga saat ini belum ada laporan penemuan kasus DBD.

Kemenkes mengatakan, jumlah kasus terbanyak DBD adalah Lampung dengan 3.431 kasus, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 2.732 kasus, dan Jawa Timur dengan 1.761 kasus.

Kemenkes menyebutkan, hingga saat ini terdapat total 104 orang meninggal akibat DBD. Di mana 32 orang meninggal berasal dari NTT, 15 orang meninggal berasal dari Jawa Barat, dan 13 orang meninggal berasal dari Jawa Timur.

Nadia mengatakan, perbedaan jumlah kasus di antaranya dipengaruhi oleh iklim dan kondisi lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×