Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 98 petugas kesehatan dari berbagai bidang untuk mendampingi lebih dari 100.000 calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, pemerintah menyiapkan petugas kesehatan haji yang cekatan dan terampil dalam memberikan layanan kesehatan, terutama pada kelompok yang berisiko tinggi seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta.
Saat ini pada petugas kesehatan haji itu tengah menjalani pelatihan kompetensi dan rencana operasional di Lakespra dr. Saryanto, Jakarta.
Mereka akan mendampingi sekitar 100.051 jamaah di Tanah Suci. Jumlah ini separuh dari kuota haji sebelum Covid-19. Para petugas haji itu terpilih melalui proses seleksi rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022, dalam keterangan pers, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga: Kemenag dan Garuda Indonesia Akan Terbangkan Jemaah Haji dari 9 Embarkasi
Seleksi gelombang pertama dilaksanakan 10-12 Mei 2022, gelombang dua dilaksanakan 12-15 Mei 2022 dan gelombang ketiga atau terakhir pada 22-25 Mei 2022.
Menurut Kunta, petugas haji bisa menerapkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan dengan turut aktif melakukan upaya promotif preventif dengan memberikan edukasi dan sosialisasi seputar gaya hidup sehat, pencegahan Covid-19 serta memberikan layanan kuratif dan rehabilitatif kepada jamaah haji.
Kunta juga mengingatkan kepada seluruh petugas haji bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Meski terkendali dan cenderung mengalami penurunan, Kunta mengingatkan para petugas harus selalu waspada dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan selama masa pelatihan hingga pelaksanaan ibadah haji.
Selain fokus pada pendampingan dan pelayanan jamaah haji, Kunta juga berpesan kepada para petugas haji untuk tidak abai terhadap kesehatan diri sendiri.
Selain itu, Kunta mengatakan, Kemenkes sudah melakukan identifikasi guna menekan tingkat angka kematian jemaah haji dari Indonesia yang relatif tinggi dari Indonesia.
Berdasarkan data evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 15 tahun terakhir, kata Kunta, angka kematian jamaah haji Indonesia relatif tinggi.
Kematian Jemaah Haji berkisar dua orang per 1.000 jamaah per tahun atau sekitar 300 hingga 400 orang, dari kuota sekitar 220 ribu orang per tahun.
Baca Juga: Inilah Biaya dan Layanan di Dalam Negeri dan di Arab Saudi Bagi Jemaah Haji 1443 H
"Sebagai pelayan tamu Allah, para petugas haji mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia untuk menjaga kesehatan jamaah dengan harapan mampu menekan angka kematian jamaah haji di Tanah Suci," kata Kunta Wibawa Dasa Nugraha.
Menurut Kemenkes telah melakukan identifikasi penyebab tingginya angka kematian jamaah haji Indonesia. Berdasarkan catatan medis, kematian jamaah haji disebabkan dua faktor utama yakni usia dan perilaku jamaah.
Dari segi perilaku, yang menyebabkan jemaah kelelahan adalah karena ibadah yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik mereka, terutama yang berusia lanjut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemerintah Siapkan 98 Nakes Dampingi Jemaah Haji Indonesia 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News