kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes Peringatkan Banyak Anak-Anak Positif Covid-19 Omicron, Apa Saja Gejalanya?


Kamis, 17 Februari 2022 / 04:50 WIB
Kemenkes Peringatkan Banyak Anak-Anak Positif Covid-19 Omicron, Apa Saja Gejalanya?


Sumber: covid19.go.id,Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia pada Rabu 16 Februari 2022 kembali mencatatkan rekor tertinggi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperingatkan banyak anak yang positif Covid-19 Omicron. Mari mengenali gejala balita dan anak-anak yang positif Covid-19 Omicron.

Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada tambahan 64.718 kasus baru infeksi virus corona pada Rabu, 16 Februari 2022. Dengan tambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 hingga 16 Februari 2022 sebanyak 4.966.046 kasus.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 pada 16 Februari 2022 bertambah 25.386 orang sehingga menjadi sebanyak 4.375.234 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 pada 16 Februari 2022 di Indonesia bertambah 167 orang menjadi sebanyak 145.622 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 16 Februari 2022 mencapai 445.190 kasus, bertambah 39.165 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Penambahan kasus Covid-19 pada 16 Februari 2022 ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi corona. Sebelumnya, penambahan kasus Covid-19 terjadi pada 15 Februari 2022 sebanyak 57.047 kasus.

Baca Juga: Kasus Covid-19 15 Februari 2022 Rekor, Negara Ini Siap Berdamai dengan Corona

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus Covid-19 terhadap anak mengalami peningkatan seiring dengan naiknya kasus harian Covid-19. Ia mengatakan, anak-anak paling banyak tertular Covid-19 dari anggota keluarga. "Secara absolut memang terjadi peningkatan karena kasus jumlahnya meningkat. Kita melihat juga anak banyak terpapar dikarenakan penularan terjadi di keluarga," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/2/2022).

Nadia mengatakan, banyak kasus positif Covid-19 pada kelompok dewasa yang tidak bergejala dan gejala ringan seperti flu sehingga tidak dianggap terpapar Covid-19. "Dan di rumah jarang menggunakan masker sehingga penularan pada anak menjadi besar," ujarnya.

Nadia melanjutkan, meski kasus Covid-19 pada anak meningkat, jumlahnya lebih sedikit dari gelombang kedua Covid-19. "Kalau kita lihat jumlah anak dirawat di rumah sakit itu angkanya sangat kecil, kurang dari 2 persen dari kasus anak yang sebesar 14 persen," ucap dia.

Gejala Omicron pada balita

Mengutip pemberitaan Kompas.com yang melansir dari Verywell Health, Maya Ramagopal, MD, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa gejala Covid-19 Omicron pada anak-anak balita dapat serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa. Kabar baiknya, gejala Covid-19 Omicron anak balita relatif ringan bagi kebanyakan orang.

Meskipun pada kasus tertentu, gejala Covid-19 Omicron yang parah tetap mungkin terjadi, terutama bagi orang yang belum divaksin dan pasien dengan komorbid. Adapun gejala varian Omicron yang paling umum adalah:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan

Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John, California, mengatakan bahwa ia belum melihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron dengan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman seperti gejala varian lain. “Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Itulah (gejala Covid-19) Omicron. Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare," ungkap Ganjian.

Ganjian mengatakan bahwa anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron mungkin juga mengalami gejala croup atau batuk yang terdengar keras.

Dilansir dari Ciputra Hospital, gejala Covid-19 Omicron ini kebanyakan dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun atau balita. Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras.

Menurut Ramagopal, varian Covid-19 Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas. “Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan dapat menyebabkan gejala croup," ujarnya.

Cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak balita

Croup juga mungkin disertai dengan demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik. Kondisi ini dapat diatasi dengan pengobatan di rumah.

Orang tua dapat menggunakan obat-obatan, seperti yang direkomendasikan oleh dokter, atau menggunakan pengobatan rumahan untuk meringankan gejala croup.

Jika gejala Covid-19 Omicron pada balita atau anak memburuk, carilah bantuan medis segera untuk penanganan lebih lanjut.

Mencegah Covid-19 Omicron pada anak-anak

Mengingat bahwa Covid-19 Omicron sangat menular dan menyebar pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada varian lain, peningkatan jumlah infeksi di kalangan anak-anak mungkin terjadi. Melakukan langkah pencegahan, seperti vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, adalah upaya yang tepat untuk menangkal varian Omicron.

Pastikan anggota keluarga, termasuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Protokol kesehatan, termasuk rajin mencuci tangan dan memakai masker dengan benar, juga tetap harus diterapkan secara disiplin.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.

Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.

''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' tuturnya.

Demikian perkembangan kasus Covid-19 hingga 16 Februari 2022 berserta gejala dan cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak serta balita. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×