kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Kemenkes Pastikan Ketersediaan Obat TBC Aman, Warga Tak Perlu Khawatir!


Rabu, 14 Mei 2025 / 11:36 WIB
Kemenkes Pastikan Ketersediaan Obat TBC Aman, Warga Tak Perlu Khawatir!
ILUSTRASI. Panitia kerja (Panja) Komisi IX DPR memanggil Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk rapat mengenai percepatan eliminasi tuberculosis. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama/17


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panitia kerja (Panja) Komisi IX DPR memanggil Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk rapat mengenai percepatan eliminasi tuberculosis.

Salah satu yang dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa obat untuk pasien tuberculosis (TBC) yang ada saat ini mencukupi kebutuhan hingga Februari 2026. 

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menjelaskan, saat ini tidak ada kendala dalam penyediaan obat TBC di Indonesia. Karena secara bertahap obat sudah di distribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia.

Obat anti tuberculosis Sebagian besar dipenuhi dari APBN dan untuk obat-obat tertentu menggunakan dana Hibah Global Fund.

Baca Juga: Langkah Bio Farma Perkuat Kemandirian Nasional untuk Berantas TBC di Indonesia

"Pada tahun 2025 ini obat anti tuberculosis (OAT) pasien sensitif obat (SO) tersedia sebanyak 1.123.603 paket. Dan untuk Obat anti Tuberkulosis (OAT) pasien TBC Resisten Obat (RO) tersedia sebanyak 14.772 paket," jelas Aji kepada Kontan, Rabu (14/5).

Terkait data TBC di Indonesia, Kemenkes mencatat capaian final tahun 2024 dan tahun 2025 data per 5 Mei 2025. Penemuan kasus pada tahun 2024: 856.420 (78% dari estimasi kasus) dan 98,6% di antaranya adalah TB SO. Lalu, penemuan kasus pada ?tahun 2025 per 5 Mei sebanyak 254.081 kasus.

Aji menambahkan, untuk menjamin keberlangsungan pengobatan pasien TBC sampai sembuh, Kementerian Kesehatan selalu melakukan pemantauan penemuan kasus dan pemantauan ketersediaan obat TBC sampai di daerah. Serta memastikan semua pasien TBC mendapatkan akses pengobatan.

"Kementerian Kesehatan melakukan pengadaan Pra Dipa pada akhir tahun 2025 untuk pemenuhan obat pada bulan Januari 2026, sehingga terjamin ketersediaan obat untuk pengobatan pasien TBC sampai sembuh," ujar Aji. 

Sebelumnya, The Global Fund to fight AIDS, Tuberculosis (TBC), & Malaria (GFATM) telah berkomitmen mendukung program eliminasi penyakit HIV, TBC, dan malaria serta Resilient Sustainable System for Health (RSSH) di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima dukungan GFATM untuk mencapai target pada 2030.

Baca Juga: Kasus Terus Naik, Stok Obat TBC di Indonesia Menipis

GFATM telah menyepakati dukungan dana hibah kepada Indonesia. Total dana hibah tersebut adalah US$ 309 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 4,6 triliun untuk periode anggaran 2024-2026. 

Kegiatan peluncuran dana hibah tersebut dilaksanakan di Auditorium dr. Herman Susilo Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Hang Jebat, Kemenkes Jakarta pada Rabu (17/1/2024).

"Tapi, itu untuk banyak program: tuberkulosis, HIV, malaria dan perbaikan sistem kesehatan secara umum. Jadi, bukan hanya untuk tuberkulosis," ujar Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ahmad Fuady.

Selanjutnya: Toyota Incar Akuisisi Neta yang Hadapi Masalah Finansial, Siap Bersaing di China

Menarik Dibaca: Zurich Syariah dan Muhammadiyah Berkolaborasi Bangun Ekosistem Wirausaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×