kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Kemenkes klaim jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 masih mencukupi


Jumat, 25 Juni 2021 / 19:03 WIB
Kemenkes klaim jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 masih mencukupi
ILUSTRASI. Petugas medis melakukan tes usap PCR terhadap pasien COVID-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan memastikan kapasitas tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di Indonesia masih mencukupi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, secara umum jumlah tempat tidur yang ada di Indonesia mencapai 389.000 unit. Dari jumlah tersebut, 130.000 unit di antaranya ditujukan untuk penanganan Covid-19.

Pemerintah sendiri belum menggunakan seluruh kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk Covid-19. Sejauh ini, terdapat 85.000 unit tempat tidur yang benar-benar dikonversikan untuk penanganan pandemi. Adapun saat ini, 60.000 unit tempat tidur tersebut sudah terisi oleh pasien Covid-19.

“Masih ada ruang untuk menambah jumlah tempat tidur hingga mencapai 130.000 unit tadi,” ujar dia saat jumpa pers virtual, Jumat (25/6).

Baca Juga: Duh! Puluhan tenaga kesehatan di RS dan puskemas di Depok terpapar Covid-19

Ia pun menyebut, total tempat tidur tersebut belum memperhitungkan hasil konversi beberapa rumah sakit yang kini fungsinya berubah menjadi khusus melayani pasien Covid-19.

Seperti diketahui, Kemenkes memutuskan untuk mengkonversi 3 rumah sakit besar milik pemerintah di DKI Jakarta untuk 100% melayani pasien Covid-19. Di antaranya, RSUP Fatmawati, RS Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan. Konversi ini akan menambah tempat tidur perawatan termasuk jumlah tenaga kesehatan.

“Diharapkan minggu ini konversi tersebut bisa selesai, sehingga bisa menambah jumlah tempat tidur untuk melayani masyarakat yang sudah lengkap dengan fasiltias dan tenaga kesehatannya,” tutur Budi.

Kemenkes juga melakukan perubahan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) menjadi ruang isolasi pasien Covid-19. Untuk mengganti IGD tersebut, nantinya akan dibangun tenda pemeriksaan di luar rumah sakit.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Jumat (25/6): Tambah 18.872 kasus, selalu pakai masker

Tak hanya itu, Kemenkes juga menambah dua fasilitas isolasi di DKI Jakarta selain Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Fasilitas tambahan tersebut menggunakan rumah susun Pasar Rumput dan rumah susun Nagrak dengan total tambahan 5.000 fasilitas isolasi.

Adapun RSDC Wisma Atlet sendiri telah mengalami penambahan fasilitas ruang isolasi dari 5.994 ruang menjadi lebih dari 7.000 ruang.

Selanjutnya: Jokowi tinjau PPKM mikro di zona merah DKI Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×