kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.839   16,00   0,10%
  • IDX 7.217   83,20   1,17%
  • KOMPAS100 1.110   16,29   1,49%
  • LQ45 880   11,82   1,36%
  • ISSI 221   3,66   1,69%
  • IDX30 450   6,71   1,51%
  • IDXHIDIV20 543   7,76   1,45%
  • IDX80 128   2,05   1,64%
  • IDXV30 135   1,47   1,10%
  • IDXQ30 150   1,86   1,25%

Kemenkes: Kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal Menurun


Selasa, 01 November 2022 / 16:38 WIB
Kemenkes: Kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal Menurun
ILUSTRASI. Kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak mengalami penurunan.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut per 31 Oktober 2022 jumlah kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak sebanyak 304 kasus. Dimana 46 kasus masih dirawat di rumah sakit, kemudian 159 kasus meninggal dan 99 kasus sembuh.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyampaikan, sejak pengumuman larangan penggunaan obat sirup sementara pada 18 Oktober oleh Kementerian Kesehatan, ditambah pada 28 Oktober Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis mana saja obat-obat yang aman dipakai, kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak mengalami penurunan.

"Sejak 18 dan 28 Oktober ada penurunan penambahan kasus baru. Penambahan kasus baru semula itu banyak sekali dari, 37 [kasus], 75 [kasus] kemudian 100, sekarang sangat menurun hitungannya ada 5, 4, 3 bahkan 1 kasus itu sangat menurun," kata Syahril dalam Konferensi Pers Virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (1/11).

Baca Juga: Obat Gagal Ginjal Disebar, Cek Juga Daftar Obat Sirup Dilarang & Aman Menurut BPOM

Syahril merinci, dari 304 kasus, mayoritas merupakan anak usia 1 hingga 5 tahun yakni 173 anak. Kemudian lainnya ialah anak usia di bawah 1 tahun ada 46 kasus, anak usia 6 sampai 10 tahun ada 43 kasus dan anak 11 sampai 18 tahun 42 kasus.

Adapun untuk kasus kematian dari total 159 kematian terbanyak berasal dari kelompok anak umur 1 sampai 5 tahun yakni 106 kasus kematian. Kemudian anak di bawah 1 tahun ada 21 kasus kematian, 6 sampai 10 tahun ada 23 kasus kematian dan 11 sampai 18 tahun ada 9 kasus kematian.

Syahril menambahkan, dari 304 kasus ini tersebar di 27 provinsi. Dimana terdapat 10 kabupaten/kota dengan kasus terbanyak di antaranya, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Banda Aceh, Kabupaten Tangerang, Denpasar, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kota Depok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×