Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan memanfaatkan kapal tol laut untuk mengirimkan alat pelindung diri (APD) bagi para dokter dan petugas medis yang ada di pelosok daerah.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan, selama ini tol laut menjadi tumpuan pengiriman logistik, khususnya bagi wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP). Karena itu, dia pun mengatakan tol laut bisa dimanfaatkan untuk mengirimkan peralatan dan perlengkapan medis.
Baca Juga: Jumlah penumpang Angkasa Pura I anjlok hingga 8,11% akibat pandemi corona
“Tol laut bisa kita manfaatkan untuk membantu distribusi barang di tengah pandemi virus corona. Bahkan, kami sudah menggratiskan distribusi APD ke Tahuna, Sulawesi Utara,” ujar Wisnu dalam keterangan tertulis, Selasa (7/4).
Menurutnya, APD yang dikirimkan adalah APD yang dibutuhkan dalam menangani virus corona, yaitu penutup kepala (nurse cap), kacamata pelindung (safety google), pelindung wajah dan masker (masker N95 dan masker surgical), penutup telinga, jas lab, sarung tangan, dan pelindung sepatu.
Ia juga mengatakan, Kementerian Perdagangan telah melakukan koordinasi serta meminta dukungan Kemenhub dalam mengirimkan APD ke berbagai pelosok di Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan Kemenhub, Ditjen Perhubungan Laut telah menerbitkan surat yang ditujukan kepada Direktur Utama PT. Pelni, Direktur Utama PT Djakarta Lloyd, Direktur Utama PT ASDP Ferry, Direktur Utama PT Temas, Direktur Utama PT Pelangi Tunggal Ika dan Direktur Utama PT Luas Line untuk turut mendukung dan membantu pengiriman APD melalui tol laut tanpa mengabaikan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Tutup sementara Le Meridien Bali, Ristia Bintang proyeksi kehilangan Rp 6 miliar
Wisnu berharap, pemanfaatan tol laut untuk distribusi APD dapat berjalan dengan baik sehingga dapat membantu para dokter dan petugas medis dalam mencegah dan menekan jumlah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Lebih lanjut Wisnu menambahkan, tol laut juga dapat dimaksimalkan untuk mengatasi arus logistik yang terha,bat karena adanya pembatasan kapal penumpang yang masuk ke daerah tujuan.
Sementara itu, sejak 2016 sampai saat ini, kapal yang melayani program tol laut terdapat 26 kapal yang terdiri dari 14 kapal negara, 5 kapal milik PT. Pelni, 5 kapal PT. ASDP dan 2 kapal swasta dengan jumlah trayek sebanyak 26 trayek, 3 pelabuhan pangkal, 6 pelabuhan transhipment dan 90 pelabuhan singgah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News