kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendikbud sudah beri bantuan kuota internet, tapi banyak siswa tak punya gawai


Selasa, 17 November 2020 / 06:30 WIB
Kemendikbud sudah beri bantuan kuota internet, tapi banyak siswa tak punya gawai


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BKementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per Oktober 2020 tercatat sudah menyalurkan bantuan kuota internet kepada 35,5 juta penerima yang terdiri dari siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Meski begitu, ternyata masih banyak pelajar atau siswa yang tak punya gawai untuk belajar online.

Dari total penerima bantuan kuota tersebut, perinciannya ada 29,6 juta siswa penerima, 1,9 juta guru penerima, 3,8 juta mahasiswa dan lebih dari 166.000 dosen penerima.

Sekjen Kemendikbud Ainun Na'im menyebut di luar manfaat yang dirasakan oleh siswa, guru, dosen dan mahasiswa ternyata masih ada kekurangan dari bantuan kuota yang mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) tersebut.

Ainun menerangkan dari survei didapatkan terdapat kekurangan yang masih ditemui dalam pelaksanaan bantuan kuota, di antaranya tidak stabilnya sinyal internet, terbatasnya akses internet, jumlah kuota internet dan masa aktif yang dinilai masih relatif kecil, pembagian yang tidak merata, tak semua peserta didik memiliki handphone atau gawai, kurang fasilitas dari kampus, serta sosialisasi yang dirasa masih kurang.

Baca Juga: Belum dapat bantuan kuota dari Kemendikbud? Ini kata Nadiem Makarim

"Kemudian mungkin ini juga ada semacam kesalahpahaman dengan penyediaan internet oleh provider dengan skema-skema lain, yang kemudian dipersepsikan oleh masyarakat seolah-olah ini dari pemerintah padahal itu dari providernya. Untuk itu kami komunikasi terus dengan masyarakat," jelas Ainun saat rapat kerja Kemendikbud bersama Komisi X DPR RI, Senin (16/11).

Berkaca dari hal tersebut maka diambil beberapa upaya antara lain, bagi daerah yang masih belum memiliki infrastruktur komunikasi yang baik, Kemendikbud melakukan pengiriman modul pembelajaran dalam bentuk buku flash disk dan DVD. 
Tak hanya itu, disediakan juga modul dalam bentuk digital yang dapat diakses oleh dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk bisa dicetak dan dibagikan ke peserta didik.

Kemudian adapula pendampingan peserta didik melalui kegiatan lembaga dan organisasi masyarakat setempat yang fokus pada kegiatan pendidikan, serta pencetakan buku braile.

"Di lingkungan perguruan tinggi juga mempunyai program untuk membantu proses pembelajaran ini yaitu dengan mengirimkan atau melibatkan 10.000 mahasiswa untuk mendampingi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dari rumah," ungkap Ainun.

Selanjutnya: Bantuan kuota dinilai tidak merata, Kemendikbud angkat bicara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×