Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mengubah target keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan langsung tunai (BLT) dana desa dari 12 juta KPM menjadi sekitar 8 juta KPM.
"Setelah penyaluran mencapai 70% ini, kelihatan realisasinya pada akhirnya nanti kita akan meng-cover 8 juta KPM. Ini sebuah situasi yang sangat menggembirakan, berarti penyaluran jaring pengaman sosial di daerah-daerah, di desa-desa, kebijakan Pak Jokowi ini cukup efektif dan tidak banyak tumpang tindih," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers, Selasa (2/6).
Baca Juga: Hingga awal Juni, BLT dana desa sudah disalurkan ke 5,8 juta KPM
Abdul menerangkan, saat ini jumlah penerima BLT dana desa sudah mencapai 5,8 juta KPM, angka tersebut setara dengan 47% target awal KPM yakni 12,34 juta KPM.
Sementara, desa yang sudah menyalurkan BLT dana desa adalah sebanyak 55.042 desa atau setara 73% dari target 74.953 desa.
Dengan hitungan tersebut, maka capaian KPM atas desa yang sudah menyalurkan BLT dana desa adalah sebanyak 64%. Abdul mengatakan, ini berarti desa cenderung hanya menggunakan rata-rata 64% dari batas maksimal. Bila angka rata-rata ini dikalikan dengan target penerima KPM di simulasi pertama, maka penerima KPM hanya sekitar 8 juta keluarga.
Baca Juga: Pandemi corona ternyata menumbuhkan ekonomi digital desa lewat Bumdes
"Sekarang pada posisi 5,8, berarti kurang sekitar 2 juta. Mudah-mudahan 2 juta yang menjadi target itu selesai karena sudah seluruh desa yang menganggarkan, mengalokasikan dan membutuhkan BLT dana desa. Semoga tersalur secara tepat sasaran," kata Abdul.
Adapun, hingga 1 Juni 2020, BLT dana desa yang sudah disalurkan ke 5,8 juta KPM tersebut adalah sebanyak Rp 3,48 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News