kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Kemendag Respons Ancaman China Terhadap Negara Lain Terkait Negosiasi Tarif Trump


Senin, 21 April 2025 / 19:10 WIB
Kemendag Respons Ancaman China Terhadap Negara Lain Terkait Negosiasi Tarif Trump
ILUSTRASI. China mengancam bakal melakukan tindakan balasan kepada negara-negara yang tengah melakukan negosiasi terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang berpotensi merugikan kepentingan China.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan buka suara terkait peringatan dari pemerintah China kepada negara-negara yang mencoba negosiasi terkait kebijakan tarif Amerika Serikat (AS). China, mengingatkan akan melakukan tindakan balasan kepada negara-negara tersebut jika hasilnya merugikan China. 

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono menegaskan Indonesia akan tetap melakukan negosiasi terhadap mitra dagang termasuk dengan AS. 

"Jadi kita tidak akan mengambil tindakan balasan termasuk dengan Amerika," kata Djatmiko dalam konferensi pers di Kantornya, Senin (21/4). 

Djatmiko meyakini hubungan Indonesia dengan China tetap akan berjalan dengan baik. Ia yakin China dapat menghormati kepentingan masing-masing negara. 

Baca Juga: China Lebih dari Siap Menghadapi Tarif Trump, Ini Bukti-Buktinya

Pemerintah memastikan akan menjaga hubungan baik dengan seluruh negara mitra dagang. 

"Kalaupun ada isu, ya, di lapangan selalu akan kita selesaikan di forum diplomasi dan negosiasi perdagangan," imbuhnya. 

Sebelumnya, China mengancam bakal melakukan tindakan balasan kepada negara-negara yang tengah melakukan negosiasi terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang berpotensi merugikan kepentingan China. 

Pernyataan tersebut dikeluarkan Kementerian Perdagangan China merespon rencana Presiden AS Donald Trump yang akan menggunakan negosiasi tarif untuk menekan mitra dagang AS agar membatasi hubungan mereka dengan Tiongkok.

"Tiongkok dengan tegas menentang pihak mana pun yang yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan Tiongkok. Jika hal itu terjadi, Tiongkok tidak akan menerimanya dan akan mengambil tindakan balasan secara tegas dan sepadan," dikutip dari keterangan resmi Kementerian Perdagangan Tiongkok, Senin (21/4). 

Kementerian Perdagangan China mengatakan AS telah melakukan penyalahgunaan kebijakan tarif terhadap semua mitra dagangnya dengan dalih kesetaraan, namun memaksa semua pihak memulai negosiasi tarif resiprokal dengan mereka. Menurutnya, jika tren ini terus berlanjut, perdagangan internasional akan kembali pada hukum rimba. 

Pernyataan itu juga menggambarkan Tiongkok sebagai pihak yang bersedia bekerja sama dengan semua negara dan membela keadilan dan kejujuran internasional.

Sebagai bagian dari sikap yang lebih tegas bulan ini, Tiongkok membalas tarif AS dengan memberlakukan tarif 125% terhadap impor barang-barang asal Amerika. Beijing juga membatasi ekspor mineral penting dan memasukkan beberapa, terutama perusahaan AS yang lebih kecil, ke dalam daftar hitam yang membatasi kerja sama mereka dengan perusahaan Tiongkok. 

Baca Juga: Airlangga Boyong Jajaran Menteri ke Washington untuk Negosiasi Tarif Trump

Selanjutnya: Jelang RDG BI, Rupiah Diperkirakan Bergerak Sideways

Menarik Dibaca: Pertamina Hulu Energi Buka Lebar Ruang Perempuan di Sektor Hulu Migas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×